Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarwo: Kalau Harga Beras Turun, Otomatis yang Palsu Akan Hilang

Kompas.com - 20/05/2015, 16:22 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jatim, Soekarwo, memastikan, beras sintetis berbahan campuran plastik belum beredar ke wilayahnya. Namun Soekarwo mengaku sudah mengintruksikan jajahannya untuk melakukan pengawasan khusus.

"Kami berharap tidak sampai masuk ke Jatim, saya intruksikan Disperindag dan Dinas Pertanian untuk memantau dan mengawasi peredarannya," kata Soekarwo setelah upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (20/5/2015).

Munculnya beras plastik berbahaya itu, lanjut dia, sebagai alternatif saat harga beras melambung tinggi dan memberatkan masyarakat. 

"Kalau harga beras turun maka otomatis yang palsu akan hilang. Tugas kita sekarang ini mengembalikan harga beras agar tidak mahal dan terjangkau, sehingga tidak muncul beras plastik," ungkapnya.

Pemprov Jatim, lanjut dia, akan menekan harga beras dengan memotong tata niaga beras dari petani ke pasaran. Upaya itu dilakukan dengan cara memberikan subsidi ongkos angkut.

"Dengan subsidi angkut maka transportasi beras diharapkan bisa ditekan, dan harga beras menjadi murah," tambahnya.

Beras sintetis berbahan campuran plastik sebelumnya ditemukan beredar di Bekasi Jawa Barat. Polisi setempat sempat menutup sebuah kios penjual beras yang dipastikan berbahaya jika dikonsumsi itu. Menurut pengakuan pemilik kios, beras itu didapat dari seorang distributor beras di Karawang dengan harga Rp 8000/liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com