Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Waspadai Dua Hal di Kawah Merapi"

Kompas.com - 18/05/2015, 10:05 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono menuturkan hal-hal yang patut diwaspadai oleh tim SAR dalam melaksanakan evakuasi mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang jatuh di kawah Gunung Merapi, Eri Yunanto (21).

Dua hal yang harus diwaspadai Tim SAR yakni gas beracun dan batuan di bibir kawah yang masih labil. "Saya sudah berkomunikasi dengan teman-teman relawan dan SAR yang ada di sana (Merapi). Saya sampaikan yang perlu diperhatikan adalah keselamatan tim penolong itu sendiri," ujar Surono saat ditemui di kantor BPPTKG Yogyakarta, Senin (18/5/2015).

"Gas beracun yang membahayakan CO, CO2, dan H2S pekat," tegas dia.

Guna mengantisipasi gas racun, tim evakuasi yang turun ke kawah harus melindungi diri dengan menggunakan masker, terutama masker yang full face. "Harus full face, jangan yang biasa. Itu untuk melindungi diri dari bahaya gas beracun. Selain itu, saat turun harus melihat temperatur suhu, memungkinkan tidak untuk evakuasi," ucap dia.

Diakuinya, memang kondisi bibir kawah Merapi pasca-erupsi 2010 lalu masih labil sehingga bebatuan yang berada di bibir kawah Merapi rentan longsor. "Batuan di Merapi itu masih belum stabil betul, takutnya akan jatuh dan membahayakan tim SAR. Itu yang harus benar-benar diperhatikan," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Eri jatuh ke kawah Merapi pada Sabtu (16/5/2015). Tim SAR gabungan saat ini masih berupaya mengevakuasi Eri dari dasar kawah Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com