Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Nenek dari Purwakarta Ikuti Sayembara Orang Tertua di Dunia

Kompas.com - 16/05/2015, 12:52 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Suara azan asar menggema di kediaman Nenek Anami, di Kampung Burung Sarang, RT 08, RW 04, Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Mendengar suara azan, Nenek Anami bangkit dari duduknya dan pamit kepada sejumlah tamu yang sejak pagi memenuhi rumahnya.

"Asar, shalat heula (asar, shalat dulu)," ucap Nenek Anami sambil pelan-pelan berdiri, menyimpan tasbihnya dan bergerak menuju kamar mandi yang berada persis di belakang ruang tamu dan dipisahkan oleh gorden kumal, Jumat sore (15/5/2015).

Beberapa menit kemudian, gorden yang ditempel seadanya di kayu, terbuka. Terlihat Nenek Anami dengan wajah yang basah oleh air wudu. Ia pun melaju ke kamarnya yang berada di samping tempat tidur. [Baca: Berusia 140 Tahun, Nenek dari Purwakarta Ikut Sayembara Manusia Tertua di Dunia]

Digelarnya sajadah, lalu dengan perlahan, tangannya yang keriput memasangkan mukena bermodel terusan di tubuhnya. Dengan khusyuk ia pun melaksanakan shalat asar.

Meski sudah berusia 140 tahun, gerakan shalat Anami terlihat lancar. Ia terlihat tidak mengalami kesulitan saat berganti posisi dari berdiri ke ruku dan sujud lalu berdiri lagi.

Bahkan tubuhnya tidak sebungkuk orang berusia sangat lanjut. Seusai shalat dan berdoa, Nenek Anami kembali duduk di atas karpet di ruang tamunya.

Ibu dari sembilan anak ini pun bercerita tentang kesiapannya mengikuti sayembara orang tertua di dunia untuk mewujudkan satu impiannya.

"Emak mah geus teu loba kahayang, geus kolot. Tetapi mudah-mudahan diparengkeun bisa naek haji (Emak sudah tidak banyak keinginan, sudah tua. Tetapi kalau diizinkan (oleh Allah SWT), Emak ingin naik haji," ujar Nenek Anami kepada Kompas.com di kediamannya.

Keinginan naik haji pulalah yang membuatnya semangat mengikuti sayembara orang tertua di dunia yang digelar miliuner Moldove Dmitry Kaminskiy asal Rusia. Pemenang dalam sayembara ini akan memperoleh hadiah Rp13 miliar.

"Duka rek dipake naon. Tetapi hayang naek haji (tidak tahu akan dipakai apa (uang hadiah). Tetapi ingin naik haji," ucapnya.

Menurut salah satu anaknya, Mimin (55), Anami sangat taat beribadah. Ia berkata, tak pernah ada satu pun shalat lima waktu yang terlewat.

Ketika azan berkumandang, ibunya akan langsung mengambil air wudu dan menjalankan ibadah. Bahkan, bukan hanya shalat wajib. Berbagai shalat sunah pun dilakoninya.

"Emak suka shalat sunah dan shalat malam (tahajud)," ucapnya. Bahkan ketika beristirahat, duduk, hingga tiduran, ibunya tersebut tak pernah melepaskan tasbih.

Di setiap kesempatan, ia selalu berzikir. "Ada banyak yang dibaca (zikir), terutama bismillah dan kulhu (QS Al-Ikhlas)," tutur Mimin.

Mendengar ucapan sang anak, Nenek Anami bercerita, hampir seluruh suami, anak, dan kerabat yang meninggal berpesan kepada Nenek Anami.

Mereka berpesan untuk dikirim bacaan QS Al-Ikhlas jika sudah meninggal nanti. "Ceuk Emak teh, heug salila Emak hirup, Emak jeung barudak rek ngiriman kulhu (kata Emak, selama Emak hidup, Emak dan anak-anak akan mengirim (membacakan) QS Al-Ikhlas," ucap Nenek Anami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com