"Kita akan menerjunkan sekitar 500 personel, kita mengantisipasi gesekan. Karena Kabupaten Semarang ini merupakan daerah lintasan. Kita khawatir sekolah-sekolah lain dari Magelang, Temanggung, Salatiga dan Semarang akan masuk ke Ungaran," kata Kapolres Semarang AKBP Latif Usman, Rabu (13/5/2015) siang.
Menurut dia, dalam konvoi perayaan kelulusan, para pelajar biasanya tidak menghiraukan safety riding, seperti tidak memakai helm, berboncengan bertiga, menggeber gas motor dan tentu saja tanpa melengkapi kendaraan dengan dokumen resmi.
Wilayah Kabupaten Semarang dinilai rawan gesekan karena merupakan jalur lintasan ke beberapa kota/kabupaten lain. Oleh karean itu, personel kepolisian akan disiagakan di sejumlah pintu masuk ke Kabupaten Semarang, seperti di Taman Serasi (pintu masuk dari kota Semarang), Terminal Bawen (pintu masuk dari Salatiga) dan di Jambu (pintu masuk dari Magelang dan Temanggung).
Petugas telah menyiapkan strategi untuk memecah konvoi hingga menghalau mereka kembali lagi ke daerah asalnya.
Latif menambahkan, pihaknya menyikapi peristiwa pengumuman kelulusan siswa SMA ini dengan kewaspadaan tinggi.
"Kita persiapkan betul sebab kelulusan SMA ini lebih rentan dari pemgumuman kelulusan SD maupun SMP. Kita sudah koordinasi dengan Diknas yang akan mengumumkan hasil UN jumat sore," imbuhnya.
Selain menyiapkan ratusan personel untuk pengamanan, Polres Semarang juga telah melayangkan surat ke sekolah-sekolah yang berisi imbauan agar perayaan kelulusan dilakukan dengan cara-cara yang santun.
"Kita sudah imbau sekolah-sekolah lewat surat agar pelaksanaannya tertib. Jangan sampaai mereka arak-arakan atau kegiatan lain yang mengganggu ketertiban masyarakat umum," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.