Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Sial, Becak Bekas Angkut Mantan Presiden Habibie Dijual Rp 700.000

Kompas.com - 12/05/2015, 16:44 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com — Basri, seorang pengayuh becak di Parepare, Sulawesi Selatan, menagih utang yang belum dibayarkan setelah dia mengayuh becak yang ditumpangi mantan Presiden BJ Habibie sejak tahun 2014 lalu.

“Hingga kini, Pemkot Parepare belum juga membayar honor saya Rp 100.000 saat mengayuh becak yang berpenumpang BJ Habibie dan Pak Taufan Pawe tanggal 29 Agustus 2014 silam,“ kata Basri, Selasa (12/5/2015).

Akibat belum dibayar, Basri enggan mengambil bagian dalam kegiatan serupa hari ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Habibie naik becak sebelum menyerahkan 53 buku nikah kepada 53 pasangan suami istri yang baru saja melaksanakan nikah massal di Parepare. Acara ini digelar bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan BJ Habibie dan istrinya, almarhumah Ainun Habibie. (Baca: Habibie Naik Becak di Parepare)

Basri mengaku, pada 29 Agustus 2014 lalu, dia mengayuh becak yang ditumpangi Habibie bersama Wali Kota Parpeare. Basri narik dari Lapangan Andi Makkasau menuju rumah kediaman Habibie saat kecil.

Tak tanggung-tanggung. Bukan hanya enggan mengambil bagian dalam acara hari ini, Basri pun telah menjual becak yang pernah dipakainya mengangkut Habibie. “Becak yang dulu saya sudah jual dengan harga Rp 700.000, karena mungkin becak ini sial,“ cetusnya.

Bagi Basri, lebih baik dia mengangkut penumpang umum dan mendapatkan uang yang pasti ketimbang harus menunggu janji dari aparat Pemkot Parepare yang sekian lama tak melunasi utang.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Olahlaga Pemuda dan Pariwisata (OPP) Kota Parepare Ramadan Umasngaji berkilah. Dia mengaku belum menduduki jabatan tersebut saat acara tahun 2014 lalu. "Acara 'nikah massal' yang menggunakan becak kali ini, kita langsung bayar tunai,“ kata Ramadhan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Parepare Faisal Andi Sapada mengaku malu dengan temuan ini. Terlebih, Kota Parepare yang memiliki slogan "Peduli" ini ternyata tidak peduli kepada masyarakat kecil. “Mestinya ada staf atau kepala dinas membayar tunggakan becak ini. Masa sudah delapan bulan silam belum juga dibayar. Kalau ada pejabat yang masih belum membayar tagihan, apalagi cuma Rp 100.000, itu namanya tidak peduli," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com