Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Gobel: Pasar Johar Akan Direvitalisasi Sesuai Aslinya

Kompas.com - 11/05/2015, 13:56 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Pasca-terbakarnya Pasar Johar di Kota Semarang, Sabtu (9/5/2015), para pejabat negara mulai mengunjungi pasar yang berdiri sebelum kemerdekaan RI itu. Senin (11/5/2015), Menteri Perdagangan Rahmat Gobel ikut melihat kondisi pasar.

Didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Gobel berdialog dengan para pedagang yang masih berada di Pasar Johar.

Setelah berdialog, dia pun berharap agar revitalisasi pasar nantinya tidak melenceng jauh pada desain awal pendirian pasar.

Pasar Johar didesain oleh arsitek Belanda, Thomas Karsten pada 1937. Arsitek pasar menjulang tinggi berbentuk mirip cendrawan. Atap-atap pasar berbentuk kolom-kolom cendrawan, antara satu atap dengan atap lainnya saling memayungi, namun tidak menyatu. Pasar Johar juga masuk sebagai bangunan cagar budaya.

"Revitalisasi pasar akan dipertahankan sesuai aslinya. Karena nilai sejarahnya ini sangat luar biasa. Secara jangka panjang, saya akan laporkan ini ke Presiden Joko Widodo," kata Menteri Gobel di Semarang.

Menurut dia, langkah pertama yang dilakukan ialah melakukan koordinasi secara berkala dengan Pemkot Semarang dan Pemprov Jawa Tengah terkait rencana relokasi eks pedagang Johar. Koordinasi dilakukan sebagai langkah cepat usai kebakaran hebat, apalagi relokasi penting untuk menjaga pasokan barang usai pelaksanaan puasa dan lebaran.

"Jangka pendeknya, nanti disiapkan lokasi darurat, karena penting jelang puasa dan lebaran," ungkapnya.

Terkait anggaran revitalisasi Pasar Johar, lanjutnya, masih belum bisa dihitung. Pasalnya, pemerintah daerah masih melakukan penghitungan segala aspek dari pasar johar tersebut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa relokasi pedagang merupakan hal yang biasa, selepas pedagang mengalami musibah. Dalam catatannya, ada 7.000 pedagang yang akan direlokasi.

"Tapi sebelum itu, kami akan ajak masyarakat berdialog dulu, ajak bicara dulu. Kami ingin para pedagang mendapatkan tempat yang nyaman," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com