Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi Gelombang Laut Arafura 4 Meter, Nelayan Disarankan Tak Melaut

Kompas.com - 10/05/2015, 19:24 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon menyatakan bahwa tinggi gelombang Laut Arafura dan Kepulauan Tanimbar Maluku mencapai empat meter. Kondisi ini menyebabkan rawan bagi pelayaran tradisional pada beberapa hari ke depan.

"Gelombang mencapai empat meter rawan itu berbahaya pelayaran armada tradisional maupun kapal motor penyeberangan (KMP)," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu (10/5/2015).

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut hanya dengan mengandalkan armada tradisional. Apalagi, laut Arafura secara geografis berbatasan dengan Australia, sedangkan kepulauan Tanimbar dekat negara tetangga Timor Leste.

"Armada tradisional tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak setinggi empat meter sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujarnya.

Sementara, gelombang tinggi mencapai tiga meter perairan pulau Ambon, laut Banda, perairan pulau Leti, perairan Kepulauan Babar dan Kepulauan Kai.

George juga mengemukakan, kondisi cuaca di tujuh Kabupaten dan dua Kota di Maluku hujan dengan intensitas ringan, hanya Kabupaten Buru dan Maluku Barat Daya (MBD) yang kondisi cuacanya berawan.

Kecepatan angin bervariasi 20-25 kilometer/jam di sebagian wilayah Maluku.

Peringatan dini tersebut telah diteruskan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan Kabupaten dan dua Kota hendaknya dipatuhi masyarakat.

"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrim. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ucap George.

Dia juga mengharapkan para bupati dan wali kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrim sehingga tidak memaksakan diri berlayar.

Dalam kondisi cuaca ekstrim, maka kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com