Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Rumah Sakit di Indonesia Timur Akan Diperpanjang 100 Hari Beroperasi

Kompas.com - 09/05/2015, 15:49 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berjanji akan memperjuangkan tambahan 100 hari berlayar untuk kapal rumah sakit TNI-AL, KRI dr Soeharso 990. Janji kedua menteri diucapkan setelah mengetahui waktu berlayar kapal rumah sakit tersebut dalam setahun hanya 105 hari.

Hal tersebut disampaikan usai meninjau kegiatan Bakti Kesehatan KRI dr Soeharso didampingi Panglima Komando Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto dan Kepala Rumah Sakit TNI-AL Laksamana Pertama dr Syafief Hidayat di Pelabuhan Jayapura, Jumat (8/5/2015).

Di sela kunjungan kerja mendampingi Presiden Jokowi ke Papua, keduanya sempat melihat satu persatu fasilitas kesehatan di atas kapal buatan Daesun Shipbuilding and Engineering Co Ltd asal Korea Selatan tahun 2003. Mereka juga sempat berbincang dengan sejumlah pasien yang sudah menjalani bedah ringan seperti operasi cesar, hernia dan katarak.

Menurut Menteri Indroyono, keberadaan kapal rumah sakit TNI-AL tersebut akan sangat membantu pelayanan kesehatan, khususnya warga yang mendiami pesisir pulau-pulau yang masih terisolir.

“Kami akan memperjuangkan menambah 100 hari masa berlayar kapal. Ini akan menjadi salah satu kegiatan dari kemeterian kemaritiman,” kata Indroyono menanggapi pemaparan Kepala Rumah Sakit TNI-AL, Laksamana Pertama dr Syafief Hidayat, Jumat (8/5/2015).

Ditambahkan Menteri Yembise, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak yang saat ini masih tinggi yakni 359 kematian per 100.000 kelahiran, sementara standar normalnya 102 kematian per 100.000 kelahiran. Menurut Yembise, angka kematian ibu dan anak, yang cukup tinggi berada di Indonesia bagian Timur, khususnya yang mendiami pulau-pulau yang sulit terjangkau pelayanan kesehatan memadai.

“Masih tingginya angka kematian ibu dan anak jadi fokus perhatian pemerintah. Karenanya melalui program lintas kementerian pemerintah akan berupaya mencapai salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) tersebut. Dan dengan pelayanan kesehatan seperti, diharapkan bisa menjangkau penduduk diwilayah pesisir,” ucap Yembise.

Kepala Rumah Sakit TNI-AL Laksamana Pertama dr Syarief Hidayat mengatakan, kegiatan bakti kesehatan TNI AL di Jayapura yang berlangsung 4 Mei hingga 9 Mei besok, merupakan kerja sama antara TNI-AL dengan Kementerian Kemaritiman, Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Walau baru berlangsung empat hari dari rencana lima hari kegiatan, namun menurut Syarief target pasien yang ikut dalam pengobatan gratis tersebut sudah melampaui target.

“Dari target 740 pasien, namun hingga hari ke-4, kami sudah melayani 1405 pasien. Jumlah ini kemungkinan bertambah, karena kegiatan masih akan berlangsung hingga besok,” ujar dr Syarief.

Salah seorang pengunjung bakti kesehatan, Wilson mengaku mengetahui kegiatan tersebut dari pemberitaan media. Selanjut menurut Wilson, ia lalu memeriksakan ibunya, Maria Auparay yang sudah lima tahun menderita rabun.

“Kami sempat memeriksakan mama ke rumah sakit di Jayapura, tapi menurut dokter belum bisa dioperasi. Tapi kemarin kami periksa diminta ke kapal untuk dioperasi. Kami berterima kasih dengan adanya kegiatan ini dan mama bisa cepat diobati,” ucap Wilson saat ditemui Kompas.com di atas KRI dr Soeharso, Jumat siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com