Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Jemaah Umrah RI yang Ditangkap di Brunei Tepergok Bawa "Bondet"

Kompas.com - 06/05/2015, 16:54 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Perangkat peledak yang dibawa anggota jemaah umrah asal Malang, Jawa Timur, Rustawi Tomo Kabul (63), diketahui mirip bom ikan atau bondet. Benda itu terdeteksi mesin pemeriksa saat dia transit di Bandara Brunei, Sabtu (2/5/2015) lalu.

"Kalau di sini orang bilang bondet, tapi karena mengandung bahan peledak, orang Brunei tetap menyebut perangkat bahan peledak atau bom," kata Kepala Polda Jatim Irjen Anas Yusuf, Rabu (6/5/2015).

Dibantu otoritas Brunei, Densus 88 Polri, dan tim dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), hingga hari ini, warga Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, itu masih menjalani pemeriksaan intensif. (Baca: Dituduh Bawa Bahan Peledak, 3 Anggota Jemaah Umrah RI Ditangkap di Brunei)

"Pendalaman juga dilakukan kepada keluarga Rustawi di Malang, serta penyelenggara umrah yang memberangkatkan Rustawi," kata Anas.

Rustawi berangkat bersama 68 jemaah lainnya dengan pesawat Royal Brunei Airlines dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Sabtu (2/5/2015) pukul 06.30 WIB. Pesawat lalu mendarat di Brunei pada 09.00 waktu setempat.

Anas mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepala Polres di Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap semua bentuk aksi terorisme dan bahaya kelompok ISIS (Negara Islam di Irak dan Suriah).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com