"Jika sampai hari ini tidak ada tanggapan terkait aksi mogok pegawai dan karyawan RSUD Haji dari Gubernur, besok kami akan melakukan aksi mogok total. Jadi tidak ada juga pelayanan untuk pasien rawat inap. Besok juga kami akan bersurat ke Presiden, Mendagri dan Menkes," kata Saparuddin, salah seorang pegawai RSUD Haji saat melakukan aksi mogoknya, Rabu (6/5/2015).
Saparuddin mengungkapkan sebanyak lebih dari 500 PNS yang bertugas di RSUD Haji Sulsel. Ada pun pegawai yang berstatus PNS sebanyak 376 termasuk dokter spesialis, tenaga outsourcing 160 orang, dan tenaga sukarela sebanyak 50 orang.
"Seluruh pegawai dan karyawan besok mogok total untuk memperjuangkan hak-haknya. Kita lihat saja besok, Direktur RSUD Haji mengatakan hanya segelintir orang saja yang menentang dia. Jelas besok kelihatan yang pro sama Direktur hanya pejabat dijajarannya saja," tuturnya.
Pegawai dan karyawan RSUD Haji Provinsi Sulawesi Selatan melakukan aksi mogok dan menyegel rumah sakit. Aksi mogok sudah berlangsung tiga hari.
Direktur dan jajaran RSUD Haji dituntut mundur karena tidak transparan dalam mengelola keuangan dan pembagian jasa pelayanan, terlalu arogan dalam memimpin dan sering menzalimi bawahan, selalu one man show dan tidak mendelegasikan wewenang.
Tuntutan pegawai dan karyawan ini dituangkan dalam beberapa spanduk besar yang terpasang di depan RSUD Haji. Termasuk juga, spanduk besar yang melintang di pintu masuk dan keluar sehingga pelayanan rumah sakit nyaris lumpuh.
Dalam spanduk lainnya bertuliskan, pegawai dan karyawan akan menghentikan aksi mogok kerja dan akan memberikan peningkatan mutu pelayanan di Haji jika tuntutan mereka dipenuhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.