Kabar penangkapan tiga WNI tersebut diakui Kepala Polda Jatim Irjen Anas Yusuf, Selasa (5/5/2015) malam. "Saya sudah monitor informasi warga Malang yang ditangkap di Brunei. Tim saya sudah berangkat ke Brunei. Sekarang saya masih mengumpulkan informasi lainnya," kata Anas Yusuf.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga warga Indonesia yang diduga membawa peledak adalah Pantes Sastro Prajitno, Rustawi Tomo, dan Bibit Hariyanto. Berdasarkan keterangan dari sumber Kompas.com, ada dua orang yang diketahui membawa peledak. Satu orang lagi ditahan selaku pembimbing rombongan umrah, yang berangkat dari biro jasa Al-Aqsa, Jalan Bendungan Sigura-Gura, Kota Malang.
Rombongan umrah itu berangkat pada Kamis (2/5/2015) pukul 06.30 WIB dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, dan baru melakukan pendaratan di Bandara Brunei pada pukul 09.45 WIB.
Rencananya, mereka bertiga akan melanjutkan penerbangan ke Jeddah dengan menggunakan pesawat Royal Brunei Airlines. Namun, belum sempat berpindah pesawat, barang bawaan mereka diperiksa oleh petugas bandara. Ternyata, di salah satu koper milik anggota jemaah umrah bernama Pantes Sastro Prajitno terdapat beberapa benda mencurigakan.
Selanjutnya, setelah petugas kembali memeriksa tas nomor dua, di dalamnya terdapat bahan yang diduga biasa digunakan untuk merakit bom. Selain itu, terdapat empat butir peluru, pisau lipat, dan gunting. Lantaran membawa bahan yang membahayakan itu, ketiganya langsung ditahan oleh pihak imigrasi dan diserahkan kepada pihak Kepolisian Bandara Brunei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.