Warga meyakini, STAI itu masih mengajarkan faham aliran sesat. Menurut Ismali, salah satu warga Jalan Sidotopo, warga mulai resah sejak tiga bulan terakhir. "Kami sudah membentuk tim untuk mengkomunikasikan keinginan warga ini kepada pihak-pihak terkait," kata Ismail, Senin (4/5/2015).
Tim bentukan warga, beberapa waktu terakhir sudah berkomunikasi dengan pemerintah kota, kepolisian, Majelis Ulama Indonesia, pengurus ormas Muhammadiyah, dan ormas Nahdatul Ulama. "Prinsipnya, mereka juga tidak ingin ada aktivitas aliran sesat yang membahayakan NKRI," terang dia.
Februari lalu, warga sempat menggelar aksi di depan kampus yang beralamat di Jalan Sidotopo Kidul 51, Surabaya itu. Aksi menyusul beredarnya buletin yang diterbitkan kampus tersebut, yang materinya menganggap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah perbuatan syirik.
Atas beredarnya buletin Al-Iman edisi 205 itu, pihak kampus sempat meminta maaf dan mengaku sebagai kesalahan pihak kampus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.