Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Tak Bisa Ungkap Kasus di Makassar, Berarti Budi Waseso Pejabat Titipan"

Kompas.com - 04/05/2015, 10:07 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kabareskrim Komjen Budi Waseso diharapkan bisa mengungkap semua kasus penganiayaan dan penembakan yang dilakukan anggota polisi di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ini tantangan bagi Budi Waseso mengungkap semua kasus anggotanya. Jika dia tidak bisa mengungkap semua kasus di Makassar, berarti Budi Waseso adalah pejabat titipan untuk menghancurkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," papar pekerja Anti Corruption Committee (ACC), Wiwin Suwandi, Senin (4/5/2015).

Pernyataan Wiwin terkait dengan gerakan yang dilakukan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Makassar, yang membuka posko untuk korban penganiayaan dan penembakan yang dilakukan polisi. Hal ini becermin pada kasus yang menimpa penyidik KPK, Novel Baswedan.

Wiwin mengatakan, pengusutan kasus Novel Baswedan merupakan terobosan yang baik untuk masyarakat. Terkait hal itulah, LSM yang terdiri dari ACC, LBH Makassar, Fik Ornop, YLBHM, KontraS, Walhi, dan lainnya membuka posko pengaduan penganiayaan dan penembakan yang dilakukan polisi di Makassar.

"Terlebih lagi, di Sulsel banyak kasus penganiayaan dan penembakan yang dilakukan polisi. Kita buka posko di tiap-tiap kantor sekretariat," kata Wiwin.

Wiwin mengungkapkan, LBH Makassar sudah menerima banyak laporan yang siap untuk ditindaklanjuti. Sebelumnya, kasus penganiayaan dan penembakan yang dilakukan polisi sudah banyak dilaporkan sebelum kasus Novel Baswedan mencuat.

"Yang baru-baru saja terjadi, kasus penyerangan kampus UNM Makassar, hingga penganiayaan mahasiswa dan perusakan yang dilakukan polisi, belum bisa diusut oleh Polda Sulselbar. Ditambah lagi beberapa wartawan di Makassar yang ikut dianiaya polisi dan kameranya dirusak, ini masih mengambang hingga kini. Belum lagi ada puluhan anggota geng motor yang ditembak polisi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com