Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.650 warga Semarang dan Boyolali Kekurangan Air Bersih

Kompas.com - 04/05/2015, 02:02 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.650 pelanggan yang berada di wilayah Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, dan wilayah Karanggede, Boyolali tak lagi menerima pasokan air pasca-banjir yang terjadi di Sungai Kalitanggi Tengaran, Kamis (30/4/2015) lalu.

Banjir mangakibatkan lumpur menyumbat sumber air PDAM Kabupaten Semarang yang berada di Dusun Serangsari, Desa/Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Kasubag Humas PDAM Kabupaten Semarang, Wicaksono Suwandi, mengatakan luapan air menerjang pagar pelindung sumber air PDAM yang berada tak jauh dari Jembatan Kalitanggi hingga ambrol.

"Sumber air kita tersumbat lumpur saat terjadi banjir. Sumbatannya tebal sekali sehingga pasokan air ke pelanggan sempat terhenti,’’ ungkapnya, Minggu (3/5/2015) siang.

Menurut Wicaksono, kapasitas sumber air di Serangsari Tengaran berkisar 30 liter per detik. Selama ini, sumber air tersebut memasok air bersih untuk ribuan pelanggan yang tersebar di wilayah Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang sampai Karanggede Boyolali.

‘’Itu merupakan sumber air utama. Sumber itu dimanfaatkan untuk melayani sekitar 1.650 pelanggan di Kecamatan Susukan sampai Karanggede Boyolali,’’ jelasnya.

Hasil penelusuran yang dilakukan tim teknis, ujat Wicaksono, jaringan pipa transmisi air kondisinya aman. Sehingga upaya perbaikan yang dilakukan hanya membersihkan material lumpur yang menyumbat sumber air tersebut.

"Kami sudah lakukan penanganan, tapi memang pasokan air ke pelanggan belum optimal," katanya.

Guna mencukupi kebutuhan air selama sumber air dalam penanganan, lanjutnya, PDAM Kabupaten Semarang melakukan droping air bersih kepada pelanggan menggunakan truk tangki.

"Mohon maaf kalau belum tidak bisa merata karena jarak dari Susukan ke Karanggede cukup jauh," kata Wicaksono.

Sejauh ini pihaknya belum bisa menghitung berapa total kerugian yang diakibatkan banjir tersebut. Proses menghitung kerusakan fisik bangunan di lokasi sumber air masih berjalan, termasuk dari total kehilangan nilai ekonomis dari terhentinya pasokan air ke pelanggan.

"Kita belum bisa mengkalkulasi nilai kerugiannya berapa. Mungkin senin sudah keluar angkanya,’’ pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com