Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Cenderawasih: 2 Anggota TPN-OPM Yambi Tewas dalam Baku Tembak

Kompas.com - 03/05/2015, 01:20 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pangdam XVII Cenderawasih memastikan dua anggota kelompok sipil bersenjata tewas dalam kontak tembak dengan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan), dari Peleton Intai Tempur, Batalyon 303 di Kampung Mondu, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Patroli Satgas Pamrahwan Distrik Yambi terlibat kontak tembak dengan kelompok bersenjata pimpinan Tenga Mati Telenggen di Pintu Angin, Kampung Modu, Distrik Yambi, Puncak Jaya, Jumat (1/5/2015) pagi.

Kontak tembak bermula ketika patroli Satgas Pamrahwan pimpinan Kapten Inf Zulkarnaen Ghalib tiba-tiba ditembaki dari arah hutan di daerah Pintu Angin oleh sekelompok orang bersenjata. Setelah beberapa saat terlibat kontak tembak, para penyerang melarikan diri ke arah hutan.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan mengatakan saat melakukan pengejaran, prajurit satgas menemukan satu pucuk senjata api laras pendek. Menurut Fransen, setelah menemukan satu pucuk senjata itu anggota satgas terus melakukan pengejaran, menyisir ke arah lokasi kaburnya para penyerang dan kemudian menemukan dua jasad.

"Setelah dilakukan identifikasi, seorang korban mirip dengan daftar pencarian orang (DPO) Denus Telenggen, dan seorang lagi belum dikenal," papar Fransen saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Sabtu (2/5/2015) malam.

Fransen melanjutkan, senjata api yang berhasil direbut dari kelompok bersenjata itu yakni sepucuk pistol jenis Baikal MP-654K Makarov dengan 6 butir peluru kaliber 9 milimeter.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, nomor senjata yang dirampas adalah T 1355115934. Saat ini kami masih menyelidiki pemilik awal senjata itu," tambah Fransen.

Pasca-kontak tembak yang menewaskan dua anggota kelompok sipil bersenjata di Puncak Jaya, Fransen meminta anggota Satgas Pamrahwan untuk meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi serangan balasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com