Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan Polisi terhadap Novel Dianggap Arogan, Peran Kompolnas Dipertanyakan

Kompas.com - 02/05/2015, 20:18 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Penangkapan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, yang dilakukan penyidik Bareskrim, dianggap arogan. Tindakan arogan itu seharusnya disikapi oleh lembaga yang melakukan pengawasan, seperti Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

"Ke mana Kompolnas? Jangan hanya tinggal diam. Polisi sudah arogan, kok Kompolnas sebagai lembaga pengawas kepolisian ini tidak bertindak dengan penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan yang berlebihan," kata pegiat antikorupsi di Makassar, Wiwin Suwandi, Sabtu (2/5/2015).

Menurut Wiwin, Kompolnas jangan hanya bisa bersuara saat pemilihan kepala Polri dan pejabat di jajaran Polri, yang sebenarnya pun bukan tugas utama lembaga tersebut.

"Kompolnas jangan hanya bisa menggadang-gadang nama Kapolri dan pejabat Polri. Tugas utama Kompolnas adalah pengawasan terhadap kinerja Polri. Namun kalau dilihat kinerja Kompolnas, sudah melenceng," ujarnya.

Wiwin yang juga pekerja Anti Corruption Committee (ACC) Sulsel ini mengatakan, Kompolnas juga mesti mengawasi, menyoroti, dan memproses kinerja dari Polri yang berpotensi menyalahgunakan kekuasaan atau sewenang-wenang.

"Sebagai institusi yang dibentuk untuk mengawasi kinerja Polri, Kompolnas dibentuk mewakili semangat reformasi kepolisian yang dimulai dari integritas dan profesionalisme kinerja Polri. Jadi, Kompolnas jangan diam saja, dan seolah mengamini perilaku Polri yang menyimpang dari undang-undang dan norma hukum yang berlaku," paparnya.

Wiwin menambahkan, Kompolnas harus mengawasi dan mempertanyakan banyaknya kasus yang mandek di kepolisian. "Ya, seperti banyaknya kasus penganiayaan dan penembakan terhadap masyarakat yang dilakukan oknum polisi. Itu juga kasus yang harus dipertanyakan kepada Polri," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com