Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati "May Day", Ratusan Buruh di Malang Gelar Dangdutan

Kompas.com - 01/05/2015, 15:51 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com
- Ratusan buruh yang berasal dari beberapa perusahaan di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu), Jawa Timur, yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Komite Pusat, memperingati hari buruh 1 Mei 2015 dengan cara dangdutan di depan Balaikota Malang, Jumat (1/5/2015). Dalam acara tersebut, ada dua artis lokasi yang tampil dengan lagu-lagu danngdut.

"Mari kita rayakan Hari Buruh se-Dunia ini hati gembira dan damai. Sebelum ada orasi, mari kita dangdutan bersama," teriak salah satu buruh di atas panggung.

Dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh artis lokal, ratusan buruh langsung ikut berjoget bersama di bawah panggung. Walau aksi dilakukan dengan cara dangdutan, ratusan polisi ikut menjaga berbaur dengan buruh.

Menurut Firman Rendi, koordinator aksi dari SPBI, dalam aksi yang dilakukan dengan dihibur dangdutan itu ada beberapa tuntutan dari buruh yang ada di Malang. Diantaranya, tolak sistem kerja kontrak, hapus outsourcing, hentikan politik upah murah, batalkan RPP pengupahan UMK 2 tahun sekali dan wujudkan upah layak bagi buruh.

"Dalam hari buruh saat ini, adalah hari perlawanan kaum buruh. Karena sudah lama buruh dikebiri oleh pemilik modal dan juga pemerintah. Padahal, jika tak ada buruh, ekonomi negara tak akan terbangun dengan baik," kata Firman.

Sementara itu, dipanggung yang disiapkan oleh SPBI itu, ada beberapa tokoh buruh yang melakukan orasi. Perwakilan dari pemerintah Kota Malang juga menyampaikan tanggapannya terhadap apa yang dituntut oleh buruh.

"Apa yang menjadi tuntutan buruh saat ini, akan kami perjuangkan dan disampaikan kepada pemerintah kota Malang, provinsi Jatim dan pemerintah pusat. Kami mohon maaf, karena pak Walikota Malang tidak bisa menemui, karena sedang di Jakarta," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com