Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2015, 07:50 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Hari Buruh Internasional (May Day) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperingati dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti oleh ribuan buruh, Jumat (1/5/2015). Mereka berjalan sejauh 6 kilometer mengelilingi Candi Borobudur yang dimulai dari lapangan Kujon Desa Borobudur.

Tidak hanya buruh pabrik tetapi juga Guru Tidak Tetap (GTT), dan buruh lainnya yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga turut bergabung mengikuti jalan santai tersebut.

Sembari jalan santai, mereka menyuarakan aspirasi buruh melalui spanduk dan juga tulisan dalam poster yang mereka bawa. Mereka terlihat mengenakan ikat kepala sebagai tanda identitas.

“Kami tidak melakukan aksi unjuk rasa seperti buruh-buruh lainnya. Justru dengan momen ini kami pun tetap bisa menyuarakan aspirasi kami,” kata Eko Priyono, Humas SPN Kabupaten Magelang, Eko Priyono, Jumat pagi

Eko memaparkan, pihaknya meminta agar pemerintah tidak menaikturunkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena berpengaruh pada kebutuhan hidup layak (KHL). Padahal, nilai KHL sempat turun pada Maret 2015 lalu sebesar Rp 70.

“Hal ini cukup berpengaruh pada besaran nilai UMK. Kami juga menolak wacana kenaikan upah 2 tahun sekali. Kami justru ingin menyesuaikan perusahaan agar tidak terancam gulung tikar,” paparnya.

Jalan santai yang digelar bersama oleh Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) setempat ini diselenggarakan secara gratis. Para peserta juga akan mendapat berbagai hadiah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com