Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2015, 15:39 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, perayaan May Day akan sangat bermakna jika akhirnya adalah terwujudnya hubungan yang harmonis antara pekerja dengan pengusaha. Ganjar ingin pada tanggal 1 Mei ini, para pekerja atau buruh dimanjakan selayaknya raja.

"Akan sangat lebih menarik jika dalam may day ini, satu hari buruh sebagai raja. Kalau bisa dilakukan, relasi buruh, pengusaha akan menarik," kata Ganjar, di Ungaran, Rabu (29/4/2015).

Ganjar mengaku program memanjakan buruh pada May Day ini sudah dia mulai sejak tahun lalu. Pada peringatan hari buruh internasional tersebut pihaknya menggelar kegiatan yang bersifat edukatif dan rekreatif seperti bazaar, diskon belanja dan sebagainya.

"Pokoknya hri itu buruh betul-betul menikmati," ungkap Ganjar.

Menurut Ganjar, saat ini buruh menghadapi empat persoalan mendasar terkait kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Keempat persoalan itu adalah, pendidikan anak-anak buruh, kesehatan keluarga buruh, akomodasi dan transportasi.

"Kalau sudah ada KIP (kartu Indonesia pintar) dan KIS (kartu Indonesia sehat) dua hal ini (pendidikan dan kesehatan) bisa diambil alih. Kalau akomodasi dan transportasi ini, mudah-mudahan dengan program satu juta rumah akan terselesaikan," ungkapnya.

"Jika empat hal ini dipenuhi, (maka) hubungan industrial buruh-pengusaha akan menjadi baik," imbuhnya.

Ganjar menyebutkan, di provinsi yang dipimpinnya ada 22.403 perusahaan, dengan jumlah pekerja mencapai 1.249.434 orang. Sementara itu, untuk serikat pekerja, sesuai hasil verifikasi tahun 2014, diketahui ada 1.432 kelompok, dengan jumlah anggota 404.711 orang. Forum komunikasi serikat pekerja nasional sebanyak 70 unit serikat kerja dan serikat buruh, dengan anggota 50.958 orang.

“Ada empat pesoalan yang dialami buruh. Tentang nasib anaknya berkaitan dengan pendidikan, kesehatan. Jika dua hal ini bisa terpenuhi lewat KIS dan KIP, maka negara sudah mengambil alih. Tinggal akomodasi dan transportasi. Mudah-mudahan, melalui pembangunan satu juta rumah ini dapat menjadi salah satu solusi bagaimana menyesaikan persoalan akomodasi dan transportasi,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com