Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah "Sweeping", 1.000 Polisi Amankan Aksi Buruh di Medan

Kompas.com - 30/04/2015, 13:36 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyiagakan 1.050 personel untuk pengamanan aksi buruh besok, Jumat (1/5/2015). Jumlah ini meliputi Satuan Sabhara, Reserse, Intelkam, Binmas, dan Brimob.

"Kekuatan personel mencapai 1.050 dari seluruh satuan, termasuk dari Mapolda Sumut," kata Kepala bagian Ops Polresta Medan, Kompol Sugeng Riyadi, Kamis (30/4/2015).

Menurut Sugeng, semua personel telah "diplot" untuk melakukan pengamanan di lokasi-lokasi yang dianggap strategis. Dengan pengamanan itu, buruh bisa merasa lebih aman dan nyaman saat menyampaikan aspirasinya.

Di Kota Medan, ada sembilan titik yang dianggap vital, di antaranya Kantor Dinas Tenaga Kerja Medan dan Sumut, Kantor Wali Kota, Kantor Gubernur, DPRD Medan dan Sumut, bank, serta beberapa lokasi lain. "Prinsip pengamanan tetap secara maksimal, tetapi berupaya lebih humanis," kata dia.

Sugeng menerangkan, diperkirakan, pendemo akan menitikberatkan aksi ke Kawasan Industri Medan (KIM) yang masuk wilayah hukum Polres Medan Labuhan. Meski demikian, beberapa elemen pasti ada yang menyampaikan orasi di sejumlah instansi di Medan. "Makanya, kita tetap maksimal memberi pengamanan dan pengawalan," kata dia.

Sugeng lalu menyatakan, aparat kepolisian juga telah mengimbau agar massa buruh tidak melakukan aksi sweeping untuk mencari massa. "Guna mengantisipasinya, kami telah menyiapkan personel khusus, termasuk imbauan-imbauan jangan melakukan aksi sweeping," katanya.

Massa buruh yang hendak menyampaikan aspirasi, kata dia, hendaknya disampaikan dalam suasana damai. Dari tempat berkumpul menuju lokasi tujuan, massa harus tertib berlalu lintas dengan menggunakan helm, jangan berbonceng tiga dan lainnya. "Paling penting, jangan coba-coba bertindak anarkistis. Siapa saja yang melanggar hukum pasti akan ditindak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com