Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Para Kiai Bangun Kedaulatan Indonesia

Kompas.com - 29/04/2015, 19:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak para tokoh agama dan kiai se-Jawa Tengah untuk membantu pembangunan nasional. Presiden ingin bersama tokoh agama secara bersama-sama mewujudkan mimpi menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Pesan tersebut disampaikannya di depan ratusan kiai dari Nahdlatul Ulama se-Jawa Tengah, Kamis (29/4/2015). Presiden mengajak agar kedaulatan negara bisa terus dipertahankan, dan bisa muncul dari berbagai bidang.

"Soal narkoba, sekalipun ada tekanan dunia internasional, hukum tetap ditegakkan. Pemerintah Indonesia tidak goyah meski ditentang dunia internasional," ujar Jokowi yang didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dalam sambutannya itu, Jokowi tidak banyak menyampaikan wejangan. Jokowi berbicara kurang lebih lima menit, setelah sebelumnya mendengarkan testimoni para kiai yang diwakili Ketua PWNU Jateng, KH Abu Hafsin.

Jokowi sendiri datang ke pertemuan agak terlambat. Dari jadwal semula pukul 17.00 WIB, dia datang pada pukul 17.15 WIB. Tak lama setelah datang, dialog dengan kiai dimulai dengan panduan dari kiai dari Magelang, KH Yusuf Chudlori.

Kehadiran Presiden pun dimanfaatkan oleh para peserta untuk mengungkapkan unek-uneknya. Salah satu peserta yang diberi kesempatan menyampaikan unek-uneknya itu pengasuh Ponpes Maslakul Huda Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Gus Rozin. Dia minta agar Presiden bisa memberi perhatian dan keperpihakan pada pesantren, terutama menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri.

"Kami berharap agar perhatian dan keberpihakan Pak Presiden terhadap pesantren. Kami minta agar hari santri pada tanggal 22 Okober ditetapkan, karena itu bertepatan dengan resolusi jihad," kata Ketua Sekolah Tinggu Matholiul Falah (Staimafa) Pati itu.

Sementara itu, KH Ubaidillah Shodaqah, Ketua Syuriah PWNU Jateng juga minta agar pemerintah menindak organisasi masyarakat yang merongrong pancasila. Sebaliknya, pemerintah memberi apresiasi kepada ormas yang setia dan terus mendukung pancasila dan NKRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com