Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Migran Apresiasi Penundaan Eksekusi Mary Jane

Kompas.com - 29/04/2015, 04:02 WIB


KUPANG, KOMPAS.com
 - Aktivis buruh migran yang tergabung dalam Komunitas Sant'Egidio Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengapresiasi keputusan Kejaksaan Agung yang menunda eksekusi terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Veloso.

"Perjuangan dan doa banyak orang telah menyelamatkan ibu dua anak itu dari ancaman hukuman mati," kata moderator Komunitas Sant'Egidio Kupang Romo Yanuar Kado di Kupang, Rabu (29/4/2015).

Ia menilai sikap Jaksa Agung M Prasetyo tepat dan bijaksana.

"Langkah dan keputusan pemerintah melalui Jaksa Agung ini patut diapresiasi karena menunda eksekusi mati terhadap Mary Jane Veloso yang diduga kuat merupakan korban sindikat narkoba internasional," katanya.

Mary Jane merupakan perempuan asal Filipina yang miskin dan berniat menjadi buruh migran di Malaysia. Namun, dia tertipu dan menjadi korban perdagangan manusia hingga tertangkap di Yogyakarta.

Oleh karena itu, para anggota Komunitas Sant'Egidio Kupang sempat menggelar aksi 1.000 lilin untuk kehidupan di Jalan El Tari Kupang, Selasa malam.

Sebelumnya, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendatangi Kejaksaan Agung guna memberikan surat tanda terima Pengajuan Kembali (PK) II Mary Jane ke PN Sleman Yogyakarta.

"Kami datang ke sini untuk memberikan surat tanda terima pengajuan PK Mary Jane yang kedua ke PN Sleman Yogyakarta," kata Wakil Ketua Komnas Perempuan Yunianti Chuzaifah di depan Gedung Kejagung di Jakarta, Senin.

Menurut Yunianti, Kejaksaan Agung harus mempertimbangkannya.

"Ada informasi pelaksanaan eksekusi akan dilakukan Selasa. Jadi kami meminta Jaksa Agung untuk mempertimbangkan dan menunda pelaksanaan eksekusi terhadap Mary Jane dengan memberikan kesempatan Mary Jane untuk mengajukan PK kedua," kata dia.

Dengan PK II itu, katanya, bisa melihat kembali putusan hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Mary Jane.

"Kita juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak mengeksekusi terpidana mati asal Filipina Mary Jane Veloso," kata dia.

Informasi yang dihimpun, Maria Kristina Sergio, tersangka perekrut Mary Jane Veloso, telah menyerahkan diri kepada polisi Filipina, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com