Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapolsek Limun Dibakar Massa

Kompas.com - 27/04/2015, 15:30 WIB

JAMBI, KOMPAS — Markas Kepolisian Sektor Limun, Kabupaten Sarolangun, dibakar massa, Sabtu (25/4). Peristiwa itu terjadi delapan jam setelah aparat menggerebek rumah di Desa Pulau Pandan, Kecamatan Limun, yang diduga tempat peredaran narkoba dan penembakan Ed (19) hingga tewas.

Akibat aksi massa itu, kondisi Mapolsek dan rumah dinas Kapolsek Limun habis terbakar. Hampir seluruh bangunan runtuh. Hingga Minggu (26/4), Mapolsek Limun masih dalam penjagaan ketat lebih dari seratus personel gabungan Kepolisian Resor Sarolangun, Kepolisian Daerah Jambi, dan Kodim Sarolangun-Bangko.

Kapolres Sarolangun Ridho Hartawan mengatakan, pihaknya telah mengantongi sejumlah nama warga yang membakar Mapolsek serta rumah dinas Kapolsek Limun. Namun, pemeriksaan terhadap para pelaku belum dilakukan karena menunggu situasi mereda.

Peredaran narkoba marak

Peristiwa ini berawal dari adanya laporan tentang maraknya peredaran narkoba di Desa Pulau Pandan. Sabtu dini hari, tim aparat Polsek Limun menggerebek rumah dimaksud.

Di dalam rumah itu terdapat empat pemuda. Mengetahui kedatangan polisi, mereka langsung berlarian. Menurut Ridho, hanya Ed yang sempat dikejar polisi, sedangkan yang lainnya kabur. Dari rumah itu, polisi menemukan 2 gram sabu.

Dalam pengejaran terhadap Ed, polisi tiga kali mengeluarkan tembakan. Tembakan terakhir mengenai bagian belakang telinga Ed dan Ed langsung jatuh tersungkur. Ed sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sarolangun. Namun, di rumah sakit, nyawa Ed tidak tertolong.

Sementara itu, Fahrul Rozi, keluarga Ed, menilai polisi tidak manusiawi sehingga menimbulkan kemarahan warga. Dia khawatir polisi salah sasaran.

Menurut dia, Ed masih sadarkan diri sewaktu dibawa ke RSUD dan sempat menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada keluarga bahwa polisi dengan sengaja menembakinya, bahkan sempat menginjak-injak tubuhnya.

Sabtu, sekitar pukul 10.00, massa memenuhi halaman Mapolsek Limun. Mereka mempertanyakan perihal tewasnya Ed. Jumlah massa yang terus bertambah hingga lebih dari 100 orang membuat polisi piket lari meninggalkan polsek. Tidak mendapat penjelasan, massa pun marah dan membakar Mapolsek dan rumah dinas Kapolsek.

Kapolda Jambi Brigadir Jenderal Bambang Sudarisman, saat dikonfirmasi semalam, memastikan penembakan itu sudah sesuai prosedur. Dia juga memastikan Ed adalah bandar narkoba. Pelaku pembakaran Mapolsek juga diminta agar segera menyerahkan diri. (ITA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com