Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjagaan di Wijayapura Ganggu Pembesuk Napi di Nusakambangan

Kompas.com - 27/04/2015, 10:25 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

CILACAP, KOMPAS.com - Menjelang pelaksanaan eksekusi mati 10 terpidana mati kasus narkoba yang akan dilakukan Selasa (28/4/2015) malam besok, kepolisian terlihat mulai memperketat penjagaan di Pelabuhan Wijayapura yang menjadi gerbang masuk ke Pulau Nusakambangan, tempat eksekusi akan dilakukan. 

Beberapa kendaraan kepolisian yang mengangkut perlengkapan penjagaan pun telah tiba di pelabuhan itu sejak Senin (27/4/2015) pagi. Pantauan Kompas.com, di lokasi pelabuhan mulai terlihat ramai, dan berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Selain para pekerja media yang menantikan kabar terbaru dari rencana tersebut, warga pun datang hanya untuk melepaskan penasaran mereka. Sebab, di wilayah setempat telah tersiar kabar pelaksanaan eksekusi akan dilaksanakan besok malam.

"Saya ke sini penasaran saja. Soalnya kemarin tembak mati enggak jadi pada Minggu. Sekarang katanya akan dilakukan besok malam," kata Surono (45), warga setempat yang berada di sekitar pelabuhan bersama istri dan anak-anaknya.

Sementara itu, di antara kerumunan warga di sekitar pelabuhan terdapat beberapa keluarga korban pidana lainnya dengan kasus berbeda. Mereka umumnya mengaku terganggu dengan rencana eksekusi mati itu. Sebab, rencana itu mengakibatkan mereka tak bisa masuk ke Nusakambangan untuk membesuk.

"Saya tadi pagi sampai ke Nusakambangan ini, tapi di sini (pelabuhan-red) sudah dijaga danvdilarang masuk ke dalam," ujar Momon (34), salah seorang warga asal Kota Banjar yang berniat membesuk adiknya yang dipenjara di Nusakambangan karena kasus lain.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu merilis 10 nama terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi secara serentak di Pulau Nusakambangan.

Ke-10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat ialah Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Perancis), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).

Kesepuluh terpidana mati itu kini telah berada di Nusakambangan, tersebar di sejumlah lapas pulau itu. Mary Jane Fiesta Veloso merupakan terpidana mati terakhir yang masuk Nusakambangan setelah dipindahkan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta, pada Jumat pagi.

Saat ini, Mary Jane telah berada di Lapas Besi bersama tiga terpidana mati lainnya, yakni Andrew Chan, Myuran Sukumaran, dan Raheem Agbaje Salami. Enam terpidana mati lainnya, yakni Zainal Abidin, Serge Areski Atlaoui, Rodrigo Gularte, dan Okwudili Oyatanze di Lapas Pasir Putih, serta Martin Anderson dan Silvester Obiekwe Nwaolise di Lapas Batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com