Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada RS Jiwa, Orang Sakit Jiwa Berkeliaran di Jalan

Kompas.com - 24/04/2015, 16:53 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Di Kota Ternate, sangat mudah menemukan penderita gangguan jiwa yang berkeliaran di jalan, ataupun tempat keramaian seperti pasar dan terminal. Kondisi ini diduga terjadi karena di kota ini tidak tersedia rumah sakit khusus bagi penderita gangguan jiwa yang disediakan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Bahkan, jasad wanita yang ditemukan di dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur pun ternyata warga Kota Ternate yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ini sangat meresahkan warga Kota Ternate.

“Sebagai warga kadang takut tapi juga prihatin melihat orang gila berkeliaran di jalan­-jalan. Coba kalau ada rumah sakit khusus untuk penderita gangguan jiwa, pasti tidak akan begini bahkan mungkin masih bisa disembuhkan,” ujar Imran, salah satu warga Kota Ternate, Jumat (24/4/2015).

Warga berharap pemerintah daerah segera membangun RS jiwa, sehingga penderita gangguan jiwa tidak meresahkan dan membuat takut masyarakat.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate Nurbaity Radjabessy menjelaskan, fasilitas RS khusus bagi penderita gangguan jiwa harus disediakan oleh pemerintah provinsi, bukan kabupaten/kota.

Di Kota Ternate, kata Nurbaity, ada sekitar 125 orang penderita gangguan jiwa dengan berbagai tingkatan. Mereka sebagian besar ditemukan di jalan­, oleh petugas kesehatan.

Namun setelah didata, ternyata sebagian dari mereka bukan warga asli Kota Ternate tapi berdomisili di kabupaten/kota lain Maluku Utara. “Saya juga heran, kenapa ada saja yang ditemukan orang gangguan jiwa dari daerah lain di Kota Ternate, ini apakah ada yang kirim ke Ternate atau bagaimana, saya juga belum tahu,” ujar dia.

Dari 125 orang penderita gangguan jiwa tersebut, menurut Kadinkes perkembangan kejiwaan mereka intens dikontrol oleh ahli jiwa dari RSUD Manado, Sulawesi Utara. “Karena belum ada ahli jiwa, kita kerjasama dengan pihak rumah sakit Kandou Manado. Selama 6 bulan sekali ke Ternate untuk kontrol serta pemberian obat bagi penderita gangguan jiwa,” kata Nurbaity.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, Idhar Sidi Umar belum merespons panggilan telepon hingga berita ini ditayangkan.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Malut, Amin Drakel menjelaskan sudah ada gedung yang akan diperuntukkan untuk RS jiwa. “Gedung tersebut tadinya untuk rumah sakit umum tapi rencana mau dialihkan untuk rumah sakit jiwa. Setelah reses kami akan ke Kementerian Kesehatan RI untuk mengajukan surat peralihan tersebut,” ujar Amin.

Sementara untuk dokter ahli jiwa, tahun ini sudah ada satu dokter dan jika masih kekurangan tenaga medis rencananya akan bekerjasama dengan fakultas kedokteran universitas terdekat yakni Unsrat Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com