Kepala Polres Poso AKBP Ronny Susesno, Jumat (24/4/2015) mengatakan, kelompok itu telah meninggalkan kawasan yang selama ini dijadikan tempat persembunyian itu, sebelum TNI menggelar latihan gabungan sejak sebulan lalu.
Menurut Ronny, dalam pelarian tersebut, para teroris terpencar untuk mencari tempat yang lebih aman. Daeng Koro lari ke arah Kabupaten Parigi Moutong dan mati tertembak. Sementara Santoso diperkirakan lari ke wilayah Sulsel. "Santoso dan kelompoknya sudah lari ke wilayah Sulsel, terbukti Ambo Ece yang masuk dalam kelompok Santoso ditangkap di sana," kata Ronny.
Selanjutnya, demi memberikan rasa aman kepada warga Poso atas kemungkinan gangguan aksi teror dari kelompok Santoso, khususnya di wilayah Kecamatan Poso Pesisir bersaudara, polisi akan kembali menggelar operasi mulai Minggu, 26 April 2015, dalam sandi "Aman Maleo".
Operasi Aman Maleo adalah lanjutan dari operasi Camar Maleo yang sudah berlangsung selama enam bulan ke depan, untuk pemulihan keamanan, dengan melibatkan 1.000 gabungan personel polisi.
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci ke wilayah mana 1.000 personel itu akan ditempatkan, namun Kapolres mengaku operasi Aman Maleo sama dengan operasi Camar Maleo yang telah digelar sebelumnya.
Sejumlah tempat yang dinilai masih rawan sebagai pintu masuk dan keluar kelompok Santoso, seperti wilayah perbatasan antar Kabupaten dan pusat pemukiman warga tetap akan mendapatkan pengamanan khusus. "Kalau kita betul-betul mau tuntaskan jaringan kelompok Santoso sampai ke akar-akarnya, peran aktif dari seluruh warga Poso sangat dibutuhkan," tegas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.