Namun, sebelum jadi supir, Maxi pernah bekerja sebagai pegawai negeri di Dinas Pendidikan lalu dimutasi ke Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tk II Kota Samarinda. Di kedua dinas itu, Maxi sempat menjabat Kepala Seksi.
“Dia tidak pernah merasa nyaman di dinas tempatnya bekerja. Dari diknas ke dinas kebersihan. Tak lama kemudian desersi (tidak masuk kerja tanpa keterangan) selama 165 hari. Pemerintah kemudian memberhentikan dengan tidak hormat. Itu dua tahun lalu,” kata Kepala unit Jahtanras Polda Kaltim, Komisaris Polisi Ikhsanuddin, Jumat (24/4/2015).
Maxi menikmati harinya jadi ‘supir tembak’ setelah tak lagi jadi pegawai negeri, kata Ikshanuddin. Muniarti kerap menggunakan jasa Maxi untuk pergi ke sana ke mari, termasuk sesekali ke tempat kerjanya di Tenggarong.
“Biasanya naik mobil Maxi bersama teman-temannya, tidak pernah sendirian. Kali ini sendirian,” kata Ikhsanuddin.
Satu minggu lalu, tepatnya Jumat, 17 April 2015, Muniarti berangkat kerja dengan menumpang mobil Maxi. Ia tak pernah sampai ke kantornya dan dinyatakan hilang sejak hari itu. Sabtu, sehari kemudian, ia justru ditemukan seorang warga tergeletak di semak-semak di seputaran Km 10, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong.
Ibu dua anak ini ditemukan masih mengenakan seragam lengkap korpri dan hijab warna biru. Kepolisian Polda Kaltim bersama Polres Tenggarong mengembangkan penyelidikan. Maxi, warga Perumahan Graha Indah Kelurahan Air Hitam Samarinda, pun kemudian diincar polisi.
Polisi menangkap Maxi selagi masih tidur di kamar kosnya di kamar kosnya di Jalan Strat 3 Gang Rimbawan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan, Jumat (24/4/2015), pukul 08.00, saat warga sibuk hendak bekerja dan anak-anak hendak sekolah. Penangkapan pun membuat heboh warga sekitar. Polisi mendapati sejumlah barang bukti dari Maxi, yakni handphone Samsung lipat, Galaxy S4, dan Blackberry X10 milik korban.
“Kami kirim saat itu juga ke Tenggarong untuk olah TKP. Kita harus mencari motifnya,” kata Ikhsanuddin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.