Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2015, 10:36 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Pidato Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 mendapat apresiasi mendalam dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pidato Jokowi dalam forum KAA itu dinilai menarik, dan mampu meningkatkan semangat solidaritas antarbangsa. “Pidato Pak Jokowi sangat menarik. Dulu, kalau KAA dihadiri 30 lebih negara merdeka, sekarang kita punya agenda membantu kemerdekaan Palestina. Itu dahsyat, pidato itu membangkitkan semangat,” kata Ganjar, Jumat (24/4/2015).

Ganjar memperkirakan, setelah pelaksanaan KAA solidaritas negara-negara di kawasan Asia dan Afrika akan muncul. Disitulah kemudian nanti berbagai kerjasama dalam bidang ekonomi bisa masuk. Semua yang berkaitan dengan hubungan relasi antarnegara harus didorong lebih lanjut.

Ganjar melanjutkan, pascapelaksanaan KAA ini, Presiden perlu mencari langkah jitu agar konferensi tidak berakhir di atas kertas saja. Ganjar memandang perlu agar Presiden mengusulkan semacam “Jokowi Inisiatif”.

“'Jokowi inisiatif' perlu untuk tidak perlu membawa bangsa Asia-Afrika ke sebuah blok baru kenegaraan. Tapi bagaimana solidarity makers bagi bangsa-bangsa itu bisa terwujud,” kata dia.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mendukung Jokowi soal kritik atas peran PBB yang tidak mampu bersikap adil terhadap bangsa-bangsa di dunia. “Palestina butuh pengakuan. Ada human right di sana dan harus didorong. Tinggal nanti teknisnya harus dikawal agar semuanya berdiri sama tegak. Kalau itu tercapai, sungguh luar biasa,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com