Atap Kelas Ambruk dan Lukai 7 Siswa, Seluruh Kepsek Diminta Cek Bangunan Sekolah

Jika ada potensi ambruk atau rusak, para kepala sekolah diminta melapor ke Dinas Pendidikan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Syamsul Huda mengatakan, untuk menghindari kejadian serupa, seluruh kepala sekolah sudah dihubungi untuk mengecek sarana prasarana sekolah setelah kejadian itu, Rabu (22/4/2015) (baca selengkapnya: Atap Kelas Ambruk, Tujuh Siswa dan Seorang Guru Terluka).

“Kami minta kondisi bangunan dicek, misalnya atap, tembok atau rangka bangunan lainnya. Jika ada pohon besar yang berpotensi roboh ke bangunan sekolah, juga kami minta untuk dilaporkan ke Dinas Pendidikan. Nanti seluruh laporan akan kami tindak lanjuti sebagai langkah antisipasi,” kata Syamsul saat ditemui di kantornya, Kamis (23/4/2015).

Hingga kini, lanjut Syamsul, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan ambruknya atap kelas yang berbahan galvalum dan rangka alumunium kelas IV tersebut. Dia juga membantah pemberitaan bahwa penyebabnya adalah angin kencang atau murni bencana.

Pasalnya, sejauh ini tim Dinas Pendidikan masih melakukan penelitian dan survei untuk mengetahui penyebab sesungguhnya ambruknya atap kelas.

“Sejauh ini masih belum bisa disimpulkan. Tim Dinas Pendidikan yang beranggotakan ahli konstruksi sedang mengobservasi bangunan yang dibangun pada 2009 tersebut. Jadi belum diketahui apakah karena bencana atau konstruksi. Kalau angin kencang tidak ada, tapi jika hujan deras yang turun akhir akhir ini itu iya,” jelas Syamsul.

Sebelumnya diberitakan, tujuh murid dan seorang guru di SDN Jangur, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terluka dan langsung dilarikan ke Puskesmas Sumberasih setelah tertimpa atap kelas yang ambruk, (Rabu 22/4/2015).