Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Luncurkan Prangko Tambora

Kompas.com - 22/04/2015, 19:38 WIB

MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meluncurkan prangko 'Tambora Menyapa Dunia' atau TMD. Ini merupakan tindak lanjut dari usaha memperkenalkan Pulau Sumbawa dan Lombok lewat pariwisata dan potensi sumber daya alamnya.

"Diukur dari sisi apa pun, alhamdulillah Tambora Menyapa Dunia berhasil dengan baik," kata Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, Senin (20/4), dalam acara Malam Tasyakuran Peringatan Dua Abad Meletusnya Gunung Tambora (1815-2015) di Pendopo Gubernur NTB, Mataram. Saat itu, Gubernur juga memberikan penghargaan kepada para pihak, antara lain harian Kompas, yang membantu kegiatan TMD terlaksana dengan baik.

Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang mengatakan, pencapaian dalam kegiatan TMD baru langkah awal dari tahapan-tahapan kegiatan selanjutnya yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan secara konkret. Hal itu antara lain publikasi dan promosi berkesinambungan yang mengangkat potensi kawasan Samota (Samawa, Moyo, dan Tambora), menggelar event tertentu guna mengungkap potensi sosial, budaya, dan kekayaan alam Pulau Lombok dan Sumbawa.

Gubernur mengatakan, peluncuran prangko yang ditandatanganinya itu adalah bagian dari langkah selanjutnya TMD. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB bekerja sama dengan Kantor Pos Mataram mencetak 500 lembar prangko Tambora Menyapa Dunia 1815-2015. Tiap lembar berisi delapan keping prangko seharga Rp 2.500 per lembar.

Prangko ini dihiasi gambar berlatar belakang gugusan bukit Gunung Tambora, beberapa perempuan yang menggunakan rimpu, yaitu kain sarung yang digunakan menutupi kepala yang hanya menampakkan wajah.

Kepala Kantor Pos Mataram Kadek Sumardana mengatakan, pembuatan prangko itu merupakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Prangko itu, kata Pemasar Kantor Pos Mataram, Muhammad Karni, diharapkan bisa segera dipasarkan. Saat ini, pihaknya dan Pemprov NTB tengah mendesain Kartu Pos Tambora Menyapa Dunia.

Gubernur mengatakan, TMD sejak awal melahirkan pro dan kontra seperti sinisme "Apa pentingnya Tambora Menyapa Dunia". Kontra itu lahir dari keraguan atas ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang terbatas, infrastruktur air bersih, jalan, dan lokasi pelaksanaan TMD yang tidak ada permukiman penduduknya. Namun optimisme, semangat, dan komitmen muncul di tengah keterbatasan itu sehingga TMD berjalan lancar. (RUL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com