Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pingsan, Pembunuh Siswi SMK Dirujuk ke Medan

Kompas.com - 18/04/2015, 12:51 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Setelah jatuh pingsan dan mengeluh sakit sejak di tahanan Mapolresta Humbang Hasundutan, salah satu terduga pelaku pembunuhan siswi SMK di Dolok Sanggul, Sarles Simanullang (49) dirawat di RSU Adam Malik, Medan.

Informasi ini berdasarkan penjelasan Kasat Reskrim Mapolresta Humbang Hasundutan, Hendro Sutarno melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (18/4/2015). "Dia di RS Adam Malik dirawat," kata Kasat tanpa mau memberitahu di ruang mana pelaku dirawat.

Ketika ditanya bagaimana kondisi kesehatan pelaku, dan kapan akan dibawa kembali, Hendro hanya menjawab singkat. "Kalau sudah sehat, kita bawa ke Humbahas. Maaf ya, saya sedang di lapangan, lagi tugas. Datang saja ke kantor, ya," tutup dia.

Sebelumnya, simpang siur informasi tentang siapa pelaku pembunuh Norita Purba (17) warga Desa Saitnihuta, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, terjawab.

Tiga terduga pelaku yang sempat melarikan diri ke luar daerah, berhasil diringkus. Sesuai siaran pers Mapolresta Humbang Hasundutan tertanggal 12 April lalu diketahui, tiga terduga pelaku pembunuhan sudah ditangkap.

Mereka adalah, Sarles Simanullang (49) warga Desa Lumban Tonga, Allen Simanullang Alias Bapak Juni (36) warga Desa Pakkat Toruan, dan Pance Simamora (19) warga Dusun Sijukkang, semuanya di Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Pembunuhan terjadi pada Sabtu (4/4/2015) lalu. Saat itu Sarles dan rekannya Allen baru kembali dari perjalanan dengan mengendarai sepeda motor. Mereka menemukan korban dengan Pance sedang berdiri di samping sepeda motor yang sedang diparkir di Jalan Pakkat Toruan.

Merasa curiga melihat sepasang anak muda berada di jalan yang sepi dan gelap, kedua pelaku mendatangi korban dan Pance yang ternyata pacar korban. Kedua pelaku bertanya sedang apa di situ. Korban menjawab mereka baru saja jatuh.

Setelah tanya jawab antara korban dan pelaku, Sarles lalu menawarkan diri untuk mengantar korban pulang, korban menolak. Namun Sarles terus memaksa hingga korban akhirnya tak mampu lagi membantah.

Mereka lalu berbonceng tiga dengan posisi korban di tengah, Pance tak mampu berbuat apa-apa melihat pacarnya diapit dua laki-laki itu. Dia sempat mengikuti sepeda motor pelaku, tapi akhirnya dia kehilangan jejak, karena pelaku memacu motornya dengan kencang.

Ternyata, korban tidak diantar ke rumahnya. Pelaku berbelok ke Jalan Pakkat Toruan atau Dusun Sihuting-Huting.  Dengan alasan penglihatannya kabur, Sarles menghentikan laju motornya untuk istirahat sebentar.

Kebetulan rokok mereka habis dan cuaca malam sangat dingin. Allen berinisiatif pergi membeli rokok. Berselang 15 menit dari kepergian Allen, menurut Sarles, tiba-tiba korban menjerit minta tolong tanpa diketahui sebabnya.

Sarles yang merasa tak melakukan apa-apa mengaku kebingungan. Sementara korban terus menjerit minta tolong dan berlari menuju semak-semak sekitar tempat mereka berhenti. Sarles mengejar dan menutup mulut korban dengan tangannya. Korban melawan dengan menggigit tangannya.

Berusaha melepaskan gigitan korban, terjadilah pergumulan, korban terus melawan dan tak mau melepas gigitannya. Sarles lalu mencekik korban hingga lemas.  Allen datang dan mendengar cerita Sarles.

Mengira sudah mati, keduanya menyeret korban ke dalam semak-semak agar lebih jauh dari pinggir jalan. Mereka kemudian kembali ke rumah masing-masing. Rupanya Allen merasa khawatir dan kurang yakin korban benar-benar mati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com