Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pengirim SMS Teror Bom Pesawat Batik Air

Kompas.com - 17/04/2015, 15:33 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Pasca-teror bom di pesawat Batik Air Ambon-Jakarta, polisi di Ambon langsung bergerak untuk melacak pengirim teror lewat pesan singkat telepon seluler (SMS) tersebut. (Baca: Nomor Ponsel Peneror Batik Air Terlacak)

Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Komaruz Zaman mengatakan kepada Kompas.com, Jumat (17/4/2015), bahwa polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap pengirim pesan teror tersebut.

"Saat ini lagi diselidiki. Penyelidikan dilakukan langsung oleh Polda Maluku," ungkap Komaruz Zaman. "Teror itu memang bertujuan untuk memberikan rasa panik dan sejenisnya kepada masyarakat," sambung dia.

Kepala Operasi Angkasa Pura Bandara Pattimura Ambon Lucky F Pondang mengatakan, teror bom terhadap pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6171 tujuan Ambon-Jakarta itu dilakukan seseorang dengan cara mengirim pesan singkat kepada salah satu customer officer Batik Air, Yanti Mahubessy, sekitar pukul 07.11 WIT.

"Pesan teror itu berbunyi, 'ada bom siap meledak di pesawat Batik Air tanggal 17 April pagi tujuan Ambon-Jakarta'," kata Lucky.

Lucky mengatakan, petugas Batik Air tersebut langsung melapor kepada petugas keamanan Angkasa Pura Ambon setelah mendapat pesan teror itu.

Setelah itu, Lucky langsung berkoordinasi dengan TNI AU dan juga tim Gegana Polda Maluku. "Saya langsung turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan semua pihak. Setelah itu, kami menghubungi ATC Angkasa Pura Bandara Internasional Hasanuddin," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com