"Kami meminta aparat kepolisian, khususnya Polda Ambon, menangkap peneror pesawat Batik Air. Bisa ditelusuri nomor telepon dari SMS yang diterima pihak menara di Ambon. Pasti masih terekam itu nomor," kata Tamsil.
Saat ditanya soal nomor telepon dari SMS yang dikirim peneror, Tamsil mengaku tidak mengetahuinya. "Namun, itu kewenangan Polda Ambon untuk menelusurinya," tandas dia.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com dari sejumlah aparat di TNI dan Polri di Makassar, nomor telepon pengirim SMS teror terhadap pesawat Batik Air itu adalah 085211686682.
Adapun isi SMS ancaman bom dari orang tak dikenal itu berbunyi, "Ada Bom siap meledak di Batik Air tanggal 17 pagi AMQ-JKT".
Sebelumnya diberitakan, sebuah pesawat Batik Air mendapat teror bom dalam penerbangan dari Ambon menuju Jakarta. Pesan teror bom tersebut diterima menara di Ambon, Jumat (17/4/2015) sekitar pukul 07.05 Wita. Pesawat Batik Air itu akhirnya mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, sekitar pukul 07.20 Wita.
Semua penumpang pesawat pun dievakuasi, dan polisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap seluruh badan pesawat. Polisi juga memeriksa semua barang penumpang yang berada di ruang bagasi pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.