Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Karni: Saya Pusing, Kaget, Lemas, bagai Petir di Siang Hari

Kompas.com - 16/04/2015, 22:11 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

BREBES, KOMPAS.com — Rumah Karni (38), warga Desa Karangjunti, Losari, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/4/2015) malam, mendadak ramai didatangi tetangganya. Mereka penasaran menanyakan kepada Darpin (37), suami Karni, tentang tersiarnya kabar istrinya telah dieksekusi mati di Arab Saudi.

Baca: Setelah Zainab, TKI Asal Brebes Dieksekusi Mati di Arab Saudi

Sambil mengiyakan, dengan satu per satu, Darpin menjawab semua pertanyaan tetangganya didampingi petugas dari Kementerian Luar negeri. Karni telah dihukum mati dengan cara ditembak oleh Pengadilan Yanbu, Arab Saudi.

"Saya pusing, kaget, lemas, tidak bisa berbuat apa-apa, bagai petir di siang hari," ucap Darpin kepada warga dan wartawan sambil meneteskan air mata.

Darpin mengatakan, meski sudah mengetahui istrinya sedang menunggu hukuman mati sejak 2012, kabar telah dieksekusi pada Kamis (16/4/2015) pukul 10.00 waktu Arab Saudi atau 14.00 WIB membuatnya seakan tidak percaya.

Muhammad Sadri, petugas dari Ditjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, menjelaskan, pihaknya sengaja datang dari Jakarta untuk memberi tahu kepada keluarga bahwa Karni telah dieksekusi mati. Menurut Sadri, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin, termasuk mengirim surat kepada Kerajaan Arab Saudi, agar Karni diberi pengampunan. Namun, upaya yang dilakukan pemerintah tidak berhasil.

"Keluarga korban tidak mau memaafkan Karni, termasuk diganti dengan uang diat pun tidak mau. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, termasuk menyewa pengacara," kata Muhammad Sadri.

Karni divonis hukuman mati oleh Pengadilan Yanbu, Arab Saudi, setelah dinyatakan bersalah membunuh anak majikannya, Tala Al Shehri (4), pada Setember 2012 silam. Karni menghabisi nyawa korban dengan menggunakan pisau dapur saat korban sedang tertidur.

Seusai membunuh, Karni dikabarkan melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai, tetapi nyawanya masih selamat.

Terpidana yang dieksekusi

Eksekusi mati terhadap Karni menambah daftar TKI yang dieksekusi di Arab Saudi. Sebelumnya, Siti Zaenab binti Duhri Rupa merupakan BMI di Arab Saudi yang dipidana atas kasus pembunuhan terhadap istri pengguna jasanya bernama Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999. Siti Zaenab kemudian ditahan di penjara umum Madinah sejak 5 Oktober 1999.

Setelah melalui rangkaian proses hukum, pada 8 Januari 2001, Pengadilan Madinah menjatuhkan vonis hukuman mati kisas kepada Siti Zaenab. Dengan jatuhnya keputusan kisas tersebut, pemaafan hanya bisa diberikan oleh ahli waris korban.

Namun, pelaksanaan hukuman mati tersebut ditunda untuk menunggu Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi, putra bungsu korban, mencapai usia akil balig.

Pada tahun 2013, setelah dinyatakan akil balig, Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi telah menyampaikan kepada pengadilan perihal penolakannya untuk memberikan pemaafan kepada Siti Zaenab dan tetap menuntut pelaksanaan hukuman mati. Hal ini kemudian dicatat dalam putusan pengadilan pada 2013.

Sejak Januari 2015, Pemerintah Arab Saudi telah menghukum mati sebanyak 59 orang, 35 orang di antaranya merupakan WN Arab Saudi, dan 25 orang lainnya merupakan warga negara asing. Hukuman mati dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana pembunuhan, narkoba, pemerkosaan, dan perzinahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com