Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibakar Suaminya, Ani Tak Dirawat karena Tidak Punya Biaya

Kompas.com - 14/04/2015, 17:51 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Ani Aryawati (36), warga Pagelaran, Kecamatan Pringsewu, hampir satu tahun tergeletak lemah akibat dibakar oleh suaminya sendiri.

Menurut Netti (58), bibi korban, selama ini Ani hanya diobati secara mandiri dan seadanya.

"Tidak punya biaya mau berobat ke dokter, akhirnya terpaksa diobati sendiri di rumah dengan cara mengoles salep pada luka bakar yang mengenai hampir sekujur tubuhnya, begitu setiap hari saya lakukan," kata Netti saat ditemui di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandarlampung, Selasa (14/4/2015).

Lebih lanjut ia mengatakan, satu bulan terakhir korban kekerasan oleh suaminya sendiri ini dirawat di rumah sakit berkat dukungan dari teman-teman SMAnya dulu.

"Sekarang keponakan saya sudah bisa bicara, luka-luka yang mengandung cairan bernanah berangsur-angsur sudah kempes," ujar dia.

Meski tangan kirinya kaku tak bisa ditekuk, leher telah menyatu dengan pundak dan kedua kakinya tertekuk tak bisa diluruskan. Diperkirakan, biaya untuk menyembuhkan luka bakar sekujur tubuhnya itu mencapai Rp 360 juta.

"Satu bulan perawatannya di rumah sakit telah menghabiskan dana sekitar Rp 60 juta," kata dia.

Kartu BPJS yang telah diurusnya tak mampu menutup seluruh biaya perawatan korban.

Kronologi

Ani adalah korban kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada Juli 2014 lalu. Menurut Sujoko (36), teman SMA korban yang juga turut mendampingi pengobatan Ani, temannya dulu bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Sekembalinya ke tanah air, korban menikah dengan Lambertus Ujang (53) dan dikaruniai tiga orang anak.

"Setahun menjelang terjadinya insiden pembakaran tubuh Ani, suaminya mengalami kolaps usaha. Suaminya itu menjalankan usaha ekspedisi dan rental mobil," kata Sujoko.

Dari situ, suami korban kerap marah-marah, bahkan tidak jarang melakukan tindakan kekerasan. Karena tak tahan sering dipukuli, akhirnya korban minta diceraikan.

"Proses perceraian pun berjalan, namun saat proses persidangan berjalan, suatu hari, saat korban sedang memasak di dapur, tiba-tiba suaminya gusar mencari sesuatu," kisahnya.

Korban sempat bertanya apa yang sedang dicari, namun suaminya tidak menjawab.

"Tiba-tiba suami menghampirinya membawa baskom berisi cairan bensin dan menyiramkan ke wajah korban serta melemparkan korek api ke arahnya," kata dia lagi.

Korban menjerit-jerit dan menjeburkan diri ke bak kamar mandi untuk memadamkan api yang berkobar di tubuhnya. Putra sulungnya berusia 10 tahun yang menyaksikan kejadian itu sontak langsung menyiramkan air pada bagian tubuh ke bawah. Namun sayang, kobaran api yang besar tak mudah dihentikan hingga akhirnya korban pun mengalami luka bakar yang sangat parah.

Sementara itu Kabag Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, tim penyidik sudah mengetahui keberadaan pelaku.

"Tim buru sergap tinggal menunggu waktu yang tepat saja untuk menciduk tersangka ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com