Akibat kelainan pembuluh darah di bagian kaki, Siti harus berkutat dengan soal di dalam rumah yang serba sederhana. Kendati demikian, remaja ini terlihat tetap bersemangat.
Siswi berusia 17 tahun itu, Selasa (14/4/2015) terlihat tengah mengerjakan ujian soal matematika. Hanya beralaskan kasur di lantai, dan papan soal jawaban, Siti mengerjakan soal-soal yang diajukan kepadanya. Ibundanya, bersama petugas sekolah, serta seorang guru mengawasi Siti.
Ana Yanah, ibunda Siti menyampaikan, sejak satu bulan lalu, kelainan pembuluh darah di bagian kaki Siti memuncak. Jangankan untuk berangkat ujian di sekolah, untuk bergerak saja, Siti harus merangkak, atau dipapah.
“Saya memohon kepada pihak sekolah, agar anak satu-satunya saya ini, tetap dapat mengikuti ujian, dan kemudian dapat lulus dengan baik. Siti menjadi satu-satunya anak harapan kami yang akan sukses di masa mendatang,” kata Ana.
Danang, salah satu guru SMA Muhamadiyah, menyebutkan, pihak sekolah sudah menyediakan ambulan dan kursi roda untuk Siti. Namun, ibunya tetap meminta Siti ujian di rumah, sebab bila sakitnya kambuh, maka darah akan mengalir deras.
“Siti sudah mengalami operasi dua kali, namun belum juga sembuh. Pihak RSUD Gunung Jati menyarankan agar kaki Siti diamputasi. Ibu dan bapak Siti tidak setuju, dan mencari jalan lain hingga dirujuk ke RS Hasan Sadikin,” kata Danang.
Sejak sebelum sakit pun, Analah, yang kerap menyemangati Siti untuk tetap berjalan kaki ke sekolah, di tengah kesibukan bapaknya yang mencari uang dengan menjadi kuli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.