Yuli Retnani, salah satu anggota tim peneliti, mengatakan, limbah sayur pasar dipilih sebagai bahan pembuatan wafer karena lebih mudah didapat dan tidak memiliki daya saing dengan kebutuhan manusia.
"Banyaknya pasar tradisional memungkinkan ketersediaan limbah sayuran yang kontinu (berkelanjutan). Selain itu, yang terpenting adalah dapat mengurangi masalah pencemaran lingkungan akibat sampah," ungkap Yuli, Senin (13/4/2015).
Wafer pakan komplet yang sudah jadi dari hasil olah limbah sayur pasar, kata Yuli, mempunyai kandungan bahan kering 91,32 persen, kadar air 8,68 persen, protein kasar 20,32 persen, serat kasar 36,30 persen, lemak kasar 3,12 persen, beta-N 32,26 persen, serta daya serap air 96,02 persen, kerapatan 0,97 gram per cm kubik, dan aktivitas air 0,81.
Pemberian 100 persen wafer pakan komplet akan menghasilkan bobot badan akhir domba 34 kilogram, berbeda jauh ketika domba diberi pakan konvensional yang hanya menghasilkan bobot badan akhir 27,07 kilogram.
"Sebagai contoh, domba yang diberi 25 persen wafer pakan komplet akan memiliki bobot badan akhir 32,87 persen. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan domba yang diberi pakan konvensional," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.