Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPB Kembangkan Limbah Sayur Jadi Kue Wafer untuk Domba

Kompas.com - 13/04/2015, 16:23 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Tim peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) beserta Balai Penelitian dan Pengkajian Teknik Pertanian DKI Jakarta berhasil mengembangkan dan mengolah limbah sayur pasar menjadi wafer untuk pakan domba.

Yuli Retnani, salah satu anggota tim peneliti, mengatakan, limbah sayur pasar dipilih sebagai bahan pembuatan wafer karena lebih mudah didapat dan tidak memiliki daya saing dengan kebutuhan manusia.

"Banyaknya pasar tradisional memungkinkan ketersediaan limbah sayuran yang kontinu (berkelanjutan). Selain itu, yang terpenting adalah dapat mengurangi masalah pencemaran lingkungan akibat sampah," ungkap Yuli, Senin (13/4/2015).

Wafer pakan komplet yang sudah jadi dari hasil olah limbah sayur pasar, kata Yuli, mempunyai kandungan bahan kering 91,32 persen, kadar air 8,68 persen, protein kasar 20,32 persen, serat kasar 36,30 persen, lemak kasar 3,12 persen, beta-N 32,26 persen, serta daya serap air 96,02 persen, kerapatan 0,97 gram per cm kubik, dan aktivitas air 0,81.

Pemberian 100 persen wafer pakan komplet akan menghasilkan bobot badan akhir domba 34 kilogram, berbeda jauh ketika domba diberi pakan konvensional yang hanya menghasilkan bobot badan akhir 27,07 kilogram.

"Sebagai contoh, domba yang diberi 25 persen wafer pakan komplet akan memiliki bobot badan akhir 32,87 persen. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan domba yang diberi pakan konvensional," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com