Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

347 ABK Asing Korban Perbudakan Masih Berada di Tual

Kompas.com - 11/04/2015, 10:23 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
- Sebanyak 347 anak buah kapal (ABK) korban perbudakan di Benjina Kepulauan Aru Maluku hingga kini belum juga dipulangkan ke negara asalnya. Ratusan ABK asing itu hingga kini masih berada di rumah penampungan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual.

Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual, Mukhtar, saat dihubungi dari Ambon, Sabtu (11/4/2015), ratusan ABK asing yang sampai saat ini masih ditampung di PPN Tual itu berasal dari tiga negara Asean yakni Myanmar, Laos dan Kamboja.

“Mereka belum dipulangkan, ratusan ABK ini masih berada di Tual sampai saat ini,” ungkap Mukhtar.

Dia merinci dari total keseluruhan ABK yang masih ditampung di Tual itu, sebanyak 281 ABK berasal dari Myanmar, 58 ABK dari Kamboja dan sisanya delapan ABK berasal dari Laos.

“Jadi jumlah terbanyak itu ABK Myanmar ada tambahan 25 orang jadi jumlahnya sekakang 281 ABK kalau ABK Kamboja dan Laos jumlahnya tetap,” kata dia.

Menyoal soal kepulangan ratusan ABK asing ini, Mukhtar mengaku pihaknya belum bisa memastikan kapan mereka akan segera dipulangkan. Meski begitu, dia mengaku tim dari pemerintah Myanmar telah melakukan pendataan langsung kepada warganya yang berada di Tual tersebut.

“Soal pemulangan saya belum tahu, memang kedatangan delegasi dari pemerintah Myanmar itu terkait upaya pemulanan warganya tapi hingga kini saya belum tahu kapan mereka dipulangkan,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan pendataan yang dilakukan delegasi pemerintah Myanmar kepada ratusan ABK asing tersebut karena seblumnya ratusan ABK asal Myanmar itu ternyata memiliki dokumen Thailand.

“ABK asal Myanmar ini sebelumnya dikira orang Thailand karena mereka menggunakan dokumen Thailand semua,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com