Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Sibuk Cari Batu untuk Akik, Seorang Anak Tertabrak Kereta Api

Kompas.com - 09/04/2015, 19:52 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Demam batu akik tak hanya digandrungi oleh orang-orang dewasa. Anak kecil pun ternyata juga turut menggemarinya.

Namun, gara-gara mencari batu untuk akik (mata cincin), seorang anak berusia 11 tahun yang bernama William Mackerelo Rentyan Putra tewas setelah tersambar Kereta Api di Dusun Kaliabu, Banyuraden, Gamping, Sleman.

Peristiwa mengenaskan ini terjadi ketika William mencari batu untuk dijadikan akik di sepanjang perlintasan kereta api. Sekitar pukul 15.15 WIB, William sampai di Dusun Kaliabu, Banyuraden, Gamping. Ketika sang anak sedang berkonsentrasi melihat batu di sepanjang rel, kereta api melintas dari arah barat.

"Peristiwanya sekitar pukul 15.15 WIB tadi," ujar Pariem (51), salah satu saksi mata kejadian, Kamis (9/4/2015).

Pariem menuturkan, ia melihat korban berjalan dari arah barat ke timur sambil terus menatap ke bawah. Jadi, korban kemungkinan tidak mengetahui ada kereta api. "Langsung terserempet kereta api," kata Pariem.

Melihat peristiwa itu, warga lantas berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gamping.

Sementara itu, Kapolsek Gamping Kompol Agus Zainudin mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, korban sedang mencari batu untuk dijadikan akik di sepanjang rel. Karena itu, matanya selalu menatap ke bawah.

Saat itu, posisi korban berada di sisi utara rel dan tidak mengetahui ketika Kereta Api Logawa jurusan Jember-Purwokerto melintas dari timur.

"Posisi korban berada di sisi utara rel. Setelah tersambar kereta api, korban terpental sekitar 3 meter," ucap Agus.

Korban William Mackerelo, lanjutnya, meninggal di lokasi kejadian dengan luka cukup parah di bagian kepala. Saat ini, jenazah sudah dipindahkan dan dibawa ke Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta, untuk otopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com