Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi Kecam Rencana Reklamasi Teluk Benoa di Banyuwangi

Kompas.com - 08/04/2015, 18:32 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Rencana reklamasi teluk Benoa di Banyuwangi dikecam oleh aktivis lingkungan, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Mereka mendesak gubernur Jawa Timur dan bupati Banyuwangi menolak reklamasi tersebut dengan alasan penyelamatan lingkungan.

Rabu (7/4/2015), para aktivis Walhi Jatim menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Selain berorasi, mereka membentangkan poster penolakan reklamasi Tanjung Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali International (TWBI), yang salah satunya bertuliskan "Save Bali, Save Banyuwangi", "Tolak Reklamasi" dan tulisan protes lainnya.

Salah satu aktivis Walhi, Rere Christanto, menyatakan, tidak hanya reklamasi yang ditakutkan merusak ekosistem laut Banyuwangi, tetapi juga ekspolitasi pasir laut untuk kepentingan tertentu.

Apalagi, kata Rere, lokasi reklamasi di perairan Srono, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, itu adalah salah satu wilayah penghasil ikan terbesar di Indonesia. Puluhan ribu warganya bergantung dari hasil ekosistem laut setempat.

"Akan ada ekosistem pantai, hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan sumber daya hayati yang rusak jika reklamasi dilakukan," tambahnya.

Perusahaan TWBI, lanjut Rere, sebelumnya juga pernah meminta izin reklamasi di perairan NTB, namun ditolak karena berpotensi merusak lingkungan. Sementara saat ini, pihak perusahaan sudah melakukan survei di lokasi reklamasi laut Banyuwangi, dan tinggal menunggu persetujuan gubernur Jatim.

Perseroan Terbuka (PT) TWBI merupakan grup perusahaan pengelola Hotel Borobudur di Jakarta, pemilik Gedung Bursa Efek Indonesia, pengelola Discovery Kartika Plaza Hotel Bali, serta Discovery Shopping Mall di Kuta. Perusahaan ini diberikan izin hak pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan 838 hektar wilayah Perairan Teluk Benoa, dalam jangka waktu 20 tahun dan dapat diperpanjang hingga 30 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com