Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek Tembak Kepala Pencuri Anjing

Kompas.com - 08/04/2015, 10:26 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Warga Sulawesi Utara dalam beberapa waktu terakhir ini diresahkan oleh maraknya aksi pencurian anjing dengan menggunakan racun potasium (potas). Anjing-anjing yang menjadi korban itu dilumpuhkan dengan makanan yang dicampur dengan potas sebelum dicuri.

"Mereka biasanya datang dari luar kampung kami, pakai mobil dan sangat lihai. Cepat sekali mencurinya, bahkan kadang kami tidak sadar, anjing kami tiba-tiba sudah hilang," kata Stephen, warga Tateli, Minahasa, Rabu (8/4/2015).

Anjing-anjing yang dicuri tersebut kemudian dijual kembali untuk didagangkan dagingnya di pasar-pasar tradisional atau kepada pemesan yang telah mengorder terlebih dahulu. Warga Sulawesi Utara memang dikenal gemar mengonsumsi daging anjing.

Pada Senin (6/4/2015) lalu, aparat Polsek Kawangkoan melumpuhkan mobil yang ditumpangi pelaku pencurian anjing di Desa Tondegesan, Minahasa. Satu dari pelaku JR, warga Manado, yang saat itu mengendarai mobil, tertembak di bagian kepala.

Sementara itu, dua pelaku lainnya, OM (27), warga Manado, dan RK (19), warga Tinoor, juga diringkus. Dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti berupa tujuh ekor anjing hasil curian yang sudah mati, racun potas, mobil yang digunakan, besi panjang, dan benda tajam.

Dalam jumpa pers yang digelar di Mapolda Sulut, Kepala Polres Minahasa AKBP Ronald Rumondor menjelaskan, penembakan terhadap tersangka yang dilakukan oleh Kepala Polsek Kawangkoan AKP Fenti Kawulur sudah sesuai dengan prosedur.

"Kami sudah minta maaf kepada keluarga, tetapi hal itu memang harus kami lakukan. Itu langkah terakhir yang dilakukan, yang sudah melalui tahap-tahap sesuai prosedur. Apalagi saat itu Kapolsek sudah dalam keadaan terancam," kata Rumondor.

Dia juga memaparkan, pada saat kejadian, Polsek Kawangkoan mendapat telepon dari warga yang curiga dengan gelagat sebuah mobil yang lalu lalang di halaman rumah mereka saat tengah malam.

Mendapat laporan itu, Kapolsek Kawangkoan bersama tim langsung menuju ke lokasi kejadian. Mereka kemudian berpapasan dengan mobil yang digunakan para pelaku. Pada saat Kapolsek turun, mobil yang dikendarai JR langsung tancap gas dan nyaris menabrak Kapolsek dan anggota polisi lainnya.

Dua tembakan peringatan yang diarahkan ke ban mobil tidak digubris oleh pelaku. Kapolsek kemudian membidik ke arah kaca mobil dan membuat mobil berhenti. Belakangan diketahui JR tertembak di bagian kepala. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Penembakan itu sudah sesuai dengan prosedur. Apalagi pelaku mencoba melarikan diri dan nyaris menabrak polisi. Itu hanya bagian dari tugas untuk membasmi kejahatan. Pada prinsipnya, polisi tak akan mengeluarkan tembakan jika situasi tak memungkinkan," kata Kepala bidang Humas Polda Sulut AKBP Wilson Damanik.

Warga yang mendengar kejadian tersebut menyambut gembira dan berharap polisi terus memburu para pelaku pencurian anjing. "Biar mereka kapok dan kami merasa tenang, anjing-anjing kami tidak lagi menjadi incaran para pelaku pencurian," kata Stephen, salah satu warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com