Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Kerap Padam Saat Hujan, Genset Disiapkan di Lokasi UN "Online"

Kompas.com - 08/04/2015, 09:47 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Tiga sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, masing-masing SMKN 2, SMKN 3, dan SMK NU 01 Kendal, siap menggelar ujian nasional (UN) online dengan menggunakan system computer based test (CBT). 

Selain telah menyiapkan sejumlah komputer, juga disiapkan generator set (genset) untuk mengantisipasi pemadaman listrik. Hal tersebut diakui oleh Kepala SMKN 3 Boja Kendal, Condro Budi Susetyo.

Condro menegaskan, sejauh ini, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan untuk mengikuti ujian online, terutama memberikan pelatihan soal kepada calon peserta ujian online dengan CBT. "Kami sudah dua kali melakukan uji coba kepada siswa. Hasilnya siswa justru lebih percaya diri menggunakan CBT daripada manual atau menggunakan lembar jawab komputer (LJK)," kata Condro, Rabu (8/4/2015).

Condro menambahkan, jumlah siswa SMKN 3 Boja yang akan mengikuti ujian online sebanyak 380. Dari jumlah tersebut, sudah tersedia 150 komputer. "Karena daerah kami adalah daerah atas dan apabila hujan, lampu sering mati, maka kami juga sudah menyediakan generator set untuk antisipasi apabila listrik padam karena ada gangguan, seperti terkena ranting pohon yang patah dan sebagainya," kata dia.

Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Muryono mengatakan, sebenarnya ada delapan sekolah di Kabupaten Kendal yang diajukan menjadi peserta ujian online. Namun, hanya tiga yang sudah memenuhi persyaratan sesuai kualifikasi yang ditentukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Kemdikbud Dasmen) RI.

Tiga SMK yang dinyatakan lolos verifikasi oleh tim Kemendikbud Dasmen tersebut adalah SMK 3 Kendal, SMK 2 Kendal, dan SMK NU 01 Kendal. "Sedangkan lima sekolah lainnya, yaitu SMP 2 Kendal, SMP 1 Weleri, SMA 1 Kendal, SMA 1 Boja, serta SMA Pondok Pesantren Selamat tidak lolos lantaran tidak memenuhi syarat kualifikasi untuk mengikuti UN online tahun ini," kata Muryono.

Menurut Muryono, tidak lolosnya lima sekolah favorit itu lantaran kurang dalam hal ketersediaan perangkat keras atau komputer yang akan digunakan untuk ujian online. Minimal sekolah harus menyediakan satu komputer untuk tiga siswa atau 1:3 dari jumlah siswa peserta ujian online. Sebab, UN online dilaksanakan secara tiga shift.

"Selain kesiapan sekolah, mental siswa juga harus disiapkan jauh-jauh, mulai dari materi ujian dan latihan soal dengan sistem online," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com