Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.280 Kasus Perdagangan Perempuan dan Anak Bikin Sibuk BPPPA Kepri

Kompas.com - 07/04/2015, 13:33 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Kepulauan Riau, setiap minggu kedatangan 300-400 tenaga kerja Indonesia "bermasalah" dari Malaysia. Kondisi itu telah mengakibatkan masalah tersendiri di wilayah tersebut.

Sebagai bagian dari upaya mengatasi persoalan tadi, pemerintah setempat lalu membentuk satuan tugas dari beberapa instansi. Dengan adanya Satgas tersebut, tenaga kerja bermasalah dapat langsung diambil oleh pemerintah daerah tempat mereka tinggal.

“Karena daerah kami berbatasan dengan Negara Malaysia, maka daerah kami yang dijadikan tempat persinggahan,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) Pemerintah Daerah Kepulauan Riau, Puji Astuti, di Kendal, Selasa (7/4/2015).

Puji dan rombongannya datang ke Kendal untuk melakukan kunjungan kerja. Dia mengatakan, persoalan ketenagakerjaan antarnegara tersebut didominasi kasus perdagangan perempuan dan anak.

Mulai tahun 2008 hingga 2015, kasus perdagangan perempuan dan anak yang ditangani BPPPA Kepulauan Riau mencapai angka 1.280 kasus. Mereka kebanyakan adalah tenaga kerja Indonesia dari Malaysia, yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Puji menyebutkan, Jawa Barat menduduki urutan pertama, diikuti oleh Jawa Timur dan kemudian Jawa Tengah. “Kalau warga kepulauan Riau yang terkena kasus perdagangan perempuan dan anak, jumlahnya tidak lebih dari dua persen,” ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com