Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasanudi Mukadar mengatakan, tim dari Polda Maluku yang diberangkatkan ke Desa Morekau itu terdiri dari Provos Brimob Polda Maluku dan Propam Polda Maluku.
"Tim sejak kemarin telah berangkat ke Desa Morekau untuk mengusut insiden itu," katanya saat dihubungi, Kamis (2/4/2015).
Dia mengungkapkan, pengusutan dan proses investigasi terhadap kasus tersebut akan dilakukan secara transparan terhadap para personel Brimob yang diduga terlibat dalam insiden itu. Tim juga akan meminta keterangan dari masyarakat setempat.
"Kami pastikan semua akan berjalan transparan. Karena itu, pengusutan kasusnya akan dilakukan secara profesional," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota Brimob Detasemen II Piru mendatangi Desa Morekau, Minggu (29/3/2015). Mereka kemudian menganiaya warga desa setempat yang dijumpai.
Menurut kepala desa setempat, J Salenussa, peristiwa bermula saat seorang anggota Brimob ditegur warga karena ugal-ugalan saat ibadah berlangsung di gereja desa tersebut. Diduga, anggota Brimob itu dalam kondisi mabuk.
Tak terima ditegur warga, anggota Brimob tersebut lalu mengadu kepada teman-temannya. Beberapa saat kemudian, sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap datang dan langsung menganiaya warga setempat.
Akibat penganiayaan itu, sebanyak 13 warga menderita luka serius. Beberapa warga bahkan dilaporkan menderita luka karena terkena popor senjata. Dalam insiden itu, kepala desa setempat juga melaporkan bahwa anggota Brimob yang mengamuk sempat mengeluarkan tembakan ke udara hingga membuat warga ketakutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.