Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andrinof Sebut Sejumlah Kota di Kalimantan Bisa Diusulkan Jadi Ibu Kota Negara

Kompas.com - 01/04/2015, 22:15 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A Chaniago mengatakan, rencana pemindahan ibu kota masih terus dikaji. Dalam kajian tersebut, Andrinof mengakui, jika ketimbang Pulau Jawa, Pulau Kalimantan lebih berkompeten menjadi ibu kota Indonesia.

“Ketimbang Pulau Jawa, kalau di luar Jawa ya Kalimantan paling potensial. Kapasitas Pulau Jawa tidak mungkin menjadi ibu kota,” kata Andrinof ketika menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (1/4/2015).

Meski demikian, kata dia, untuk menentukan di mana titik potensialnya ibu kota, harus ada kajian khusus. Dalam mencari ibu kota yang baru, setiap kepala daerah boleh mengusulkan kotanya menjadi ibu kota, misalnya Pangkalan Bun dan Sampit. Dua kota itu disebut-sebut mampu menggantikan Jakarta menjadi ibu kota Indonesia.

“Saya menyebut Pangkalan Bun dengan Sampit, karena di Kalteng, Palangkaraya tidak bisa menjadi ibu kota Indonesia. Tapi saya tidak menyebut dua kota itu saja, karena titik-titik potensial di Kalimantan itu banyak,” ujarnya.

Dia melanjutkan, jika Kaltim mau mengajukan Paser dan Penajam menjadi ibu kota, pihaknya akan menerima. Selebihnya, semua kota yang diusulkan akan dikaji ulang.

“Jadi jangan salah, jangan sampai masyarakat di Pangkalan Bun berspekulasi. Jadi sama saja kalau ada yang mengusulkan Paser atau Penajam untuk menjadi ibu kota Indonesia ya boleh. Nanti akan kami kaji lebih jauh,” ucapnya.

Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya memang sudah muncul beberapa waktu lalu. Namun, Andrinof mengatakan, Palangkaraya sudah tidak layak lagi menjadi ibu kota karena daya dukung lahan yang tidak memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com