Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Organisasi Dicopot, Mahasiswa Paksa Wakil Rektor Pasang Kembali Bendera

Kompas.com - 01/04/2015, 19:44 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Lebih dari 100 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berunjuk rasa karena lima bendera organisasi mereka yang dipasang di pagar kompleks kampus dicabut oleh Wakil Rektor III Unmuh, Kenedi.

Mereka meminta Kenedi turun dari jabatannya sebagai Wakil Rektor III dan memasang kembali bendera-bendera tersebut, lalu meminta maaf melalui media massa.

Setelah menemui mahasiswa, Kenedi pun keluar dan memasang sendiri lima bendera itu, ditemani dosen lainnya, petugas keamanan kampus dan aparat kepolisian setempat. Di depan awak media, Kenedi mengaku tidak mengetahui bila ada kegiatan tersebut di kampus dan belum juga mendapatkan surat disposisi dari rektor.

Kenedi juga beralasan, kayu bendera itu sudah lapuk sehingga perlu diganti. Karena itu dia  meminta maaf kepada semua pengurus IMM Universitas Muhammadiyah Kupang dan ke depannya tidak akan mengulangi lagi hal yang sama.

Mantan ketua Koordinator Komisariat IMM Muhammadiyah Kupang, Abdullah S Toda kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2015) mengaku sangat kesal dengan tindakan Kenedi mencabut bendera tanpa bertanya kepada organisasi mereka.

“Ada lima buah bendera yang dipasang untuk mengenang hari ulang tahun ke-51 IMM yang jatuh pada 14 Maret 2015 lalu dan diselenggarakan dua kegiatan yakni malam pentas seni dan lomba bola voli yang mulai berlangsung hari ini sampai 11 April 2015 mendatang. Tanpa ada konfirmasi ke kami, wakil rektor lantas menyuruh sekuriti kampus untuk mencopot bendera. Sikap seperti itu sama halnya penghinaan terhadap kami kader dan lambang IMM sebagai organisasi nasional,”kata Toda.

Alasan yang disampaikan oleh Kenedi itu kata Toda, hanya sifatnya pembelaan diri sehingga mereka kemudian memaksa Kenedi segera menyanggupi tuntutan mereka, dengan memasang bendera itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com