Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Jilbab, Polwan Jateng Masih Tunggu Petunjuk Mabes Polri

Kompas.com - 30/03/2015, 17:24 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Perwira Koordinator (Pakor) Polwan Polda Jawa Tengah, AKBP Nanik Dwi Yamani, tidak mau gegabah menerapkan keputusan Kapolri terkait pemakaian jilbab polwan di wilayahnya. Pihaknya masih akan menunggu petunjuk dari Mabes Polri yang hingga saat ini belum diterima.

“Polwan berjilbab sekarang boleh. Hanya saja, penerapannya masih menunggu petunjuk dulu,” ujar Nanik di sela kegiatan Pembinaan Penegakan Disiplin Polwan Se-Polwil Kedu di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (30/3/2015).

Nanik menjelaskan, petunjuk yang dimaksud antara lain terkait penggunaan warna jilbab yang harus sama dengan warna celana Polri, tata cara pemakaian, dan lain sebagainya agar seragam. Kendati demikian, Nanik mempersilakan bagi polwan yang sudah berkeinginan untuk menutup kepalanya dengan jibab.

“Prinsipnya, memakai jilbab diperbolehkan tanpa paksaan. Bagi yang ingin berjilbab silakan, begitu juga sebaliknya,“ ucap Nanik.

Nanik pun mengaku tidak akan tergesa-gesa dalam menerapkan keputusan pengganti keputusan sebelumnya (Skep Kapolri No POI: Skep/702/IX/2005) itu. Pihaknya sendiri memang sudah melihat gambar yang dikirimkan Mabes Polri terkait jilbab yang boleh dikenakan.

“Gambar sudah dikirimkan, tapi yang melihat terbatas. Nanti ada waktunya kita sosialisasikan,” imbuh wanita asal Magelang itu.

Sementara itu, dalam kegiatan pembinaan tersebut diikuti oleh 250 polwan se-Kedu meliputi wilayah Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, dan Kota Magelang. Menurut Nanik, pembinaan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan anggotanya. Total ada 2.093 polwan yang berada di bawah koordinasinya, yang harus senantiasa disiplin dalam bertugas.

“Hak dan kewajiban, serta posisi polwan dan polki (polisi laki-laki) sama, termasuk kedisiplinan. Polwan dituntut untuk selalu mengayomi dan melindungi masyarakat demi terciptanya situasi dan kondisi yang aman, nyaman, dan tenteram,” paparnya.

Dalam kesempatan ini, Nanik juga menyampaikan sosialisasi terkait Monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat, yang tengah dipugar. Mabes Polri meminta semua polwan di Indonesia untuk peduli dengan monumen lahirnya polwan pertama kali di Tanah Air itu.

“Kita perlu tunjukkan aksi sosial kita demi terpeliharanya monumen bersejarah itu. Salah satunya dengan patungan mengumpulkan dana membantu pemugaran itu,” tandas Nanik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com