Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Ayah Kandung, Heri Dibantu Ibu dan Sopir Keluarga

Kompas.com - 30/03/2015, 16:16 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK, KOMPAS.com
- Kasus pembunuhan terhadap Tarmudi (44), warga Desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Demak, oleh anak kandungnya sendiri, Heri Widiyanto (24), menemui fakta baru. Pembunuhan yang dilatarbelakangi dendam lama, 2 Januari lalu, dilakukan lebih dari satu orang.

Kapolres Demak AKBP Setijo Nugroho, mengungkapkan, dari hasil penyidikan dan pengembangan kasus pembunuhan itu, serta adanya informasi warga maupun para saksi mata, tersangka Heri melakukan pembunuhan dibantu oleh dua orang lagi, yakni ibunya, Dwi Sri Rejeki (40), yang tak lain adalah istri korban serta sopir korban, Sumono (43).

"Mereka bertiga mengakui ikut andil menghabisi nyawa korban sesuai perannya masing–masing. Ada yang memukul dengan per mobil, memegangi korban, serta membekap korban dengan bantal," ungkap Setijo saat gelar perkara di Mapolres Demak, Senin (30/3/2015).

Menurut dia, pelaku membunuh korban karena sering dimarahi dan dianiaya oleh ayahnya sendiri selama tinggal serumah. Heri juga mengaku pernah diancam akan dibunuh oleh ayahnya dengan menggunakan parang.

Selain itu, korban juga sering memarahi sambil memukul istrinya sendiri dan pernah mengusirnya dari rumah. Sementara itu, Sumono bersedia membantu melakukan pembunuhan tersebut karena selama bekerja menjadi sopir korban, dia sering dimarahi dan dicaci maki.

“Inisiatif menghabisi nyawa korban berasal dari istri korban karena dipicu sakit hati,” kata Setijo.

Sementara itu, tersangka Sri mengaku sakit hati dan kesal karena selama 25 tahun hidup berumah tangga dengan korban sering mendapat perlakuan kasar dari suaminya tersebut. Suaminya juga sering memarahi serta suka main pukul terhadap anaknya.

“Ada kesalahan apa saja langsung marah–marah dan memukul. Tapi saya menyesal, sebetulnya masih cinta,” kata Sri.

Sebelumnya diberitakan, Heri membunuh ayah kandungnya sendiri, Tarmudi (44). Peristiwa itu terjadi, 2 Januari pagi, saat Heri mengambil air di rumah ayahnya yang berdekatan dengan rumahnya.

Tarmudi langsung memarahi anaknya itu. Pada malam harinya, Heri membunuh Tarmudi yang sedang tertidur pulas.

"Sudah lama saya dendam sama bapak. Dari kelas 4 SD sampai sekarang sering dimarahi, bahkan sering menampar dan memukul. Niatnya memang mau saya habisi," kata Heri seusai gelar perkara di Mapolres Demak, 9 Januari lalu.

"Kalau berkelahi sama bapak pasti kalah, makanya saya habisi sewaktu tidur. Saya pukul 10 kali, dengan besi per mobil di kepala, dada, tangan dan kaki. Setelah membunuh bapak ya puas enggak puas," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com