Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot: Kami Belum Mau Angkut Penumpang sampai Tarif Naik

Kompas.com - 30/03/2015, 15:16 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com — Ratusan sopir angkutan kota (angkot) dari berbagai rute di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (30/3/2015), menggelar aksi mogok. Mereka mendesak pemerintah kota (pemkot) untuk menaikkan tarif angkot pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.

Para sopir berkumpul di alun-alun kota, Jalan Abdullah Silondae, hingga di depan kantor Wali Kota Kendari di Jalan Tebaununggu. Sebelum mogok massal, sopir angkot menurunkan penumpangnya di tengah jalan.

"Kami belum mau angkut penumpang dulu sampai ada keputusan pemerintah kota untuk menaikkan tarif retribusi angkot di Kota Kendari," kata Agus Salim, koordinator sopir angkot Kendari.

Pihaknya meminta Pemkot Kendari untuk menaikkan tarif angkot dalam kota sebesar 20 persen.

"Kami usulkan ke Pemkot Kendari naikkan tarif untuk pelajar dan mahasiswa dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.000, lalu penumpang umum dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000. Setelah harga naik BBM, bahan pokok juga naik. Setoran ke pemilik angkot pasti naik juga," ungkapnya.

Di depan kantor Wali Kota, para sopir tidak ditemui para pejabat yang berwenang. Mereka kemudian membubarkan diri dan berjanji akan turun ke jalan, besok.

"Kami pulang dulu, tidak muat penumpang sebelum keluar surat keputusan Wali Kota Kendari," kata Agus.

Hingga saat ini, belum ada satu pun angkot yang memuat penumpang di Kota Kendari. Akibatnya, para penumpang telantar. Mereka memilih jalan kaki atau menggunakan ojek.

"Kami mau naik apa ke pasar, angkot mogok. Terpaksa kami naik ojek yang ongkosnya lebih mahal ke pasar kota," keluh Aminah, warga Kota Kendari.

Sementara itu, Rina, salah seorang mahasiswa perikanan di perguruan tinggi negeri Kendari, mengaku tidak masuk kuliah lantaran terlambat.

"Mata kuliahku dimajukan dosen ke pukul 12.00. Nah, sekarang 10 menit (lewat dari) pukul 12.00. Terpaksa tidak jadi masuk kuliah kalau begini," ungkap Rina setelah diturunkan oleh sopir angkot di depan alun-alun kota Kendari, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com