Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Sebut Penembakan 2 Tentara di Aceh Terkait Penemuan 3 Ladang Ganja

Kompas.com - 30/03/2015, 10:31 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, penembakan dua anggota TNI di Aceh pada Senin (23/3/2015) diduga terkait penemuan tiga ladang ganja oleh prajurit TNI. Moeldoko menduga, para pemilik ladang ganja tersebut merasa tidak nyaman dengan keberadaan anggota TNI di wilayahnya.

"Semua kasus ini dalam konteks pidana. Prajurit saya temukan tiga ladang ganja dan juga menemukan sabu. Mungkin mereka (pelaku penembakan) terganggu dengan itu," ujar Moeldoko saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015).

Moeldoko mengatakan, beberapa waktu sebelum penembakan, prajurit TNI menemukan tiga ladang ganja di Aceh. Masing-masing seluas 15 hektar, 8 hektar, dan 1,5 hektar.

Menurut Moeldoko, TNI hingga saat ini bekerja sama dengan Polri untuk melakukan proses indentifikasi terhadap para pelaku penembakan.

"Perintah saya sudah jelas, cari pelaku sampai ketemu," kata Moeldoko.

Dua anggota Kodim 0103 Lhokseumawe bernama Serda Indra Irawan (41) dan Sertu Hendrianto (36) ditemukan tewas dengan kondisi tangan terikat ke belakang, tubuh penuh luka tembak, dan hanya mengenakan celana dalam.

Selain itu, ada 12 selongsong peluru AK-47 dan tiga selongsong peluru M-16 di sekitar jenazah.

Saat dikonfirmasi pada Selasa (24/3/2015), Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wuryanto menjelaskan, Indra dan Hendri sebenarnya pergi ke Kampung Alu Papan, Desa Alumbang, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, untuk bertemu sang kepala mukim (kepala desa) setempat.

Menurut Wuryanto, kedua anggota TNI tersebut sedang melakukan pembinaan masyarakat di bidang pertanian dan sosialisasi nilai-nilai kenegaraan. Namun, saat kembali dari tugasnya, Indra dan Hendri yang mengenakan pakaian preman tiba-tiba disergap oleh beberapa orang bersenjata yang tidak dikenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com